Kamis 28 Mar 2019 20:41 WIB

Menyiapkan SDM Unggul di Era Industri 4.0

Banyak pekerjaan baru yang akan menggantikan pekerjaan yang sudah lama ada

Rektor Universitas Esa Unggul Arief Kusuma ketika memberikan sambutan pembukaan saat seminar  Industrial Talk bertajuk Industry For Indonesia 4.0 Kamis (28/3).
Foto: dok. Universitas Esa Unggul
Rektor Universitas Esa Unggul Arief Kusuma ketika memberikan sambutan pembukaan saat seminar Industrial Talk bertajuk Industry For Indonesia 4.0 Kamis (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan industri di Indonesia yang telah masuk ke Industri 4.0 membuat banyak perubahan di berbagai bidang baik sosial, budaya, maupun Ekonomi.

Karena itu kesiapan SDM dalam Industri 4.0 ini menjadi penting karena mereka tidak hanya bersaing dengan sesama manusia namun juga harus meningkatkan kompetensi agar tidak tergantikan oleh mesin.

"Jadi tantangan di Industri 4.0 ini ialah memanfaatkan teknologi Informasi untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah," kata Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Arief Kusuma, Kamis (28/3) saat memberikan sambutan pembuka dalam seminar Industrial Talk bertajuk Industry For Indonesia 4.0 yang digelar Universitas Esa Unggul dan Ikatan Sarjana Teknik dan Manajemen Industri Indonesia (ISTMI) bersama Indonesia Club.

Dalam industri 4.0 ini, akan banyak perubahan yang terjadi. Seperti munculnya pekerjaan baru akibat pengaruh digitalisasi dan otomatisasi. Banyak pekerjaan baru yang akan menggantikan pekerjaan yang sudah lama ada. "Di dunia Perbankan sudah muncul Fintech, di dunia Transportasi sudah muncul jasa kendaraan Online, dan masih banyak lagi," kata Arief. 

Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia memiliki peran yang strategis melalui peningkatan Kompetensi dalam memadukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Kepedulian akan kebangkitan dan Kesiapan Industri Indonesia sebagai pendukung stabilitas Ekonomi merupakan agenda Utama ISTIMI yang didukung oleh UU Keinsyiuran dan Program Percepatan Sertifikasi Insinyur Profesional.

Peran Strategis ISTMI bersama-sama isntansi terkait melakukan sosialisasi UU Keinsyiuran dan Program Percepatan Sertifikasi Insinyur  Profesional dalam penerbitan Surat Tanda Registrasi Insinyur  (STRI)," kata Faizal Safa, Ketua ISTMI.

Sekjen Kementerian Perindustrian Haris Munandar menyebutkan pemerintah sangat gencar dalam memperkenalkan INDI 4.0  sebagai aksi percepatan industri memasuki era revolusi industri keempat.

Indi 4.0 merupakan perangkat yang diterapkan pada industri untuk melakukan self assessment, sehingga industri akan tahu posisinya berada dimana dalam konteks industri 4.0. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement