Jumat 08 Mar 2019 05:15 WIB

Menteri Rini Sosialisasi LinkAja ke 1.500 Santri

Rini mengatakan, banyak restoran dan swalayan bisa menggunakan aplikasi LinkAja.

Rep: Novita/ Red: Teguh Firmansyah
 Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengunjungi Pondok Pesantren Buntet di Cirebon, Jawa Barat pada Kamis (7/3).
Foto: kemenBUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengunjungi Pondok Pesantren Buntet di Cirebon, Jawa Barat pada Kamis (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengunjungi Pondok Pesantren Buntet di Cirebon, Jawa Barat pada Kamis (7/3).

Dalam kunjungan kerjanya Menteri Rini melakukan sosialisasi LinkAja kepada 1.500 santri. LinkAja merupakan sistem pembayaran elektronik terbaru yang diluncurkan delapan entitas BUMN di antaranya, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Pertamina, Jiwasraya, Telkomsel dan Danareksa.

Baca Juga

Kehadiran LinkAja akan membantu dan mempermudah transaksi nasabah. LinkAja juga bentuk integrasi layanan pembayaran digital BUMN seperti T-cash milik Telkomsel, Yap! BNI, e-Cash Bank Mandiri dan T-bank dari Bank BRI.

"Kita bisa membuat sistem pembayaran Indonesia yang kita namakan LinkAja. Adik-adik kalau hari ini download LinkAja, kalau punya telepon biasa pakai sms, kalau Android itu lewat PlayStore,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (8/3).

photo
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengunjungi Pondok Pesantren Buntet di Cirebon, Jawa Barat pada Kamis (7/3).

Menurutnya saat ini sudah banyak restoran hingga pasar swalayan yang bisa menggunakan aplikasi LinkAja. LinkAja bakal menyediakan berbagai layanan, seperti pembayaran tagihan (listrik, PDAM, BPJS, internet); transaksi di merchant seperti Pertamina, pembayaran moda transportasi, hingga pembelian online.

Pada kesempatan yang sama, Rini juga mendorong agar para santri untuk bisa menjadi wirausaha serta tetap menjaga lingkungan sekitar. Salah satunya Program Usaha Santri yang diharapkan dapat membantu para santri yang ingin membuka usaha ke depannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement