Sabtu 02 Mar 2019 06:10 WIB

Selamat Jalan Sayang

Kamu di mana istriku, kata Syaefudin mencari sosok Fatimah, istrinya.

Pasangan suami istri.
Foto:

Ia kemudian bergegas keluar dari rumah tersebut. Memburu waktu yang tak mau berhenti. Sepeda motor ditancapnya dengan kecepatan tinggi. Ia pun nekad menerobos busway yang seharusnya tidak diperkenakan buat kendaraan roda dua.  

Dering nada telepon tak ia hiraukan. Pria itu terus melaju, seakan tak akan ada yang mampu menyetopnya. Bahkan polisi lalu lintas sekalipun.

Pukul 22.00, pria itu akhirnya sampai kembali di rumah sakit. Ia menaruh motornya di salah sudut tempat parkir. Ia sempatkan membuka HP-nya terlebih dahulu. Lima kali panggilan tak terjawab dari nomor yang sama.

Rasa tak enak berseliweran dalam pikirannya. Lelaki itu langsung lari ke arah ICU. Sambil menenteng bungkusan plastik hitam berisi uang Rp 1,5 juta pemberian dari temannya. Di meja jaga ia bertemu dengan seorang suster. "Bagaimana suster?" tanya pria itu.

"Bapak siapa?" perawat itu kembali bertanya. "Saya .. saya,"...  Belum selesai menjawab, seorang perawat lain  menyela. "Bapak ke mana saja dihubungi tidak diangkat-angkat," tanya perawat itu.

Suster itu bernama siska. Terlihat dari nama yang tertulis di bagian dada sebelah kanan pakaiannya. Suster itu pula yang ditemui pria tersebut sebelum pergi dari rumah sakit buat mencari pinjaman. "Saya baru mencari pinjaman sus," jawab pria itu dengan napas tak teratur.  

Suster itu mulai sulit berkata-kata. Entah apa yang harus disampaikan kepada pria malang tersebut. Ia hendak menyampaikan kabar buruk tanpa perlu melukai perasaannya. Rasa cinta seorang lelaki kepada kekasih pujaannya.  

"Maaf tuan, saya bingung harus mulai dari mana. Tapi saya harus menyampaikan ini.  Istri tuan baru saja meninggal 15 menit lalu. Pembuluh darah di kepalanya pecah dan sudah masuk ke seluruh batang otak. Kami mencoba menyelamatkannya. Tapi ternyata takdir berkata lain," tutur suster itu menjelaskan.

Pria itu langsung terhenyak. Tubuhnya  lemas,  lunglai seolah tak ada tulang-tulang di seluruh bagian badannya. Ia jatuh pingsan dan uang Rp 1,5 juta itu tercecer ke lantai ruang ICU. Uang yang rencananya akan dipakai buat jaminan operasi istrinya tercinta. Namun apa daya asa pun pergi, hilang bersama mimpi-mimpi malam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement