Syirik pada hakikatnya adalah merendahkan martabat Allah. Syirik menyetarakan Allah dengan makhluk. Betapa dalam makna nasihat Luqman pada anaknya yang mengajarkan jangan syirik kepada Allah. Dr Adian Husaini dalam Pendidikan Islam menjelaskan, ini adab yang pertama kali harus ditanamkan— bukan sekadar diajarkan—kepa da diri dan keluarga kita. Yakni, adab kepada Allah SWT.
"Dan Kami perintahkan ke pada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibu nya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambahtambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu." (QS Luqman: 14).
Setelah itu, Luqman menasihati agar anaknya beradab kepa da orang tua, khususnya kepada ibunya. Pada era modern ini, suatu kebahagiaan punya anak yang memiliki adab kepada orang tua. Di sini perlunya kesungguhan orang tua untuk menjadikan diri nya sebagai teladan terbaik bagi anaknya. Karena itu, menjadi sebuah kewajiban bagi orang tua untuk memahami masalah adab dan ilmu agar bisa melaksanakan kewajiban mendidik keluarganya dengan baik.
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau me naati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kem bali kepada-Ku. Kemudian ha nya ke pada-Ku tempat kemba li mu, ma ka akan Aku beritahu kan kepada mu apa yang telah kamu kerjakan." (QS Luqman: 15).
Dalam rangkaian pelajaran me ngenai akidah, ada bab toleransi yang harus selalu dipatuhi oleh seorang anak meski orang tuanya bukanlah Muslim. Meski anak itu dilarang untuk menaati keduanya jika memaksa mempersekutukan Allah, hubungannya dengan orang tua jangan sampai rusak. "Wahai anakku! Sungguh jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, nisca ya Allah akan memberinya balas an. Sesungguhnya Allah Maha halus lagi Mahateliti." (QS Luq man: 16).