DUA GELAS DI MEJA
dua gelas di meja masih kosong
siapa yang mengisi dengan kisah
lalu kubaca tiap kalimat hingga tamat
perjalanan air, daun, kayu, batu
ke tuju tak kau tahu di mana
aku tabu menyebutnya, sebelum
kau beri nama
dan aku mencari dua gelas di meja
ragu akan di isi air
sebab aku pun tak tahu siapa
akan menuangkan di bibirnya
kemudian aku semakin haus
aku tak tahu bila akan meminum
sampai bibirku semakin pecah
karena matahari buatku gerah
mungkin kau segera
menuangkan ke gelas itu?
aku satu, lalu lainnya untuk siapa?
--23-25 Jan 2019
SEPERTI AIR
mungkin seperti air
tak mengalir ke pantai
padahal ia begitu rindu
bermain dengan ombak
27 Jan 2019
AKU TINGGALKAN NAMA-NAMA ITU
sebutlah benda-benda yang kau ajarkan
sudah khatam kuhapal dan kusimpan
datalah angka-angka yang kau jabarkan
sudah selesai kuhimpun berbilang-bilang
kini aku tinggalkan nama-nama itu
kutanam di kepalaku juga angka-angka
untuk kubawa pada perjalanan ini
sebab kau, guru alam ini, hanya tanda
Ia lupa seseorang...
ia kini melaju cepat
merobohkan batu, tanggul
ataupun beton bendungan
menuju pantai --segala istana paling indah--
dengan raja; jadi dayang
ia lupa seseorang yang
mengantar dan mengejakan
nama-nama di pantai itu, sampai hafal
lalu ia lupakan siapa
yang menjabarkan tiap rahasia
di semesta ini...
--27 Jan 2019