Jumat 08 Feb 2019 11:26 WIB

Langkah tak Sampai

Kau tunjuk jalan ke arah istana, tapi kini kubiarkan kau sendiri

Istana Negara
Foto:
Segelas air putih

DUA GELAS DI MEJA

dua gelas di meja masih kosong

siapa yang mengisi dengan kisah

lalu kubaca tiap kalimat hingga tamat

perjalanan air, daun, kayu, batu

ke tuju tak kau tahu di mana

aku tabu menyebutnya, sebelum

kau beri nama

dan aku mencari dua gelas di meja

ragu akan di isi air

sebab aku pun tak tahu siapa

akan menuangkan di bibirnya

kemudian aku semakin haus

aku tak tahu bila akan meminum

sampai bibirku semakin pecah

karena matahari buatku gerah

mungkin kau segera

menuangkan ke gelas itu?

aku satu, lalu lainnya untuk siapa?

--23-25 Jan 2019

SEPERTI AIR

mungkin seperti air

tak mengalir ke pantai

padahal ia begitu rindu

bermain dengan ombak

27 Jan 2019

AKU TINGGALKAN NAMA-NAMA ITU

sebutlah benda-benda yang kau ajarkan

sudah khatam kuhapal dan kusimpan

datalah angka-angka yang kau jabarkan

sudah selesai kuhimpun berbilang-bilang

kini aku tinggalkan nama-nama itu

kutanam di kepalaku juga angka-angka

untuk kubawa pada perjalanan ini

sebab kau, guru alam ini, hanya tanda

Ia lupa seseorang...

ia kini melaju cepat

merobohkan batu, tanggul

ataupun beton bendungan

menuju pantai --segala istana paling indah--

dengan raja; jadi dayang

ia lupa seseorang yang

mengantar dan mengejakan

nama-nama di pantai itu, sampai hafal

lalu ia lupakan siapa

yang menjabarkan tiap rahasia

di semesta ini...

--27 Jan 2019

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement