Senin 21 Jan 2019 17:17 WIB

Seni Rupa dan Arsitektur di Masa Umayyah

Di masa umayyah, seni rupa dan arsitektur Islam alami perkembangan pesat.

Koin Islam Pertama yang menampilkan Khalifah Umayyah, Abdul Malik.
Foto: Wikipedia
Koin Islam Pertama yang menampilkan Khalifah Umayyah, Abdul Malik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika Abdul Malik naik takhta, ia mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak mata uang tersendiri pada tahun 659 M dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab. Dia juga banyak membangun masjid-masjid yang indah.

Keberhasilan Khalifah Abdul Malik diikuti oleh putranya, Al-Walid bin Abdul Malik (Al-Walid I). Ia dikenal sebagai seorang yang berkemauan keras dan berkemampuan melaksanakan pembangunan. Dia membangun panti-panti untuk orang cacat. Dia juga membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya, pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan, dan masjid-masjid yang megah.

Khalifah Abdul Malik dan Khalifah Al-Walid I dikenal sebagai khalifah yang sangat memperhatikan kelestarian masjid-masjid. Karena itu, tak mengherankan jika pada masa pemerintahan Abdul Malik dan Al-Walid I, seni rupa dan arsitektur mengalami perkembangan pesat.

Baca: Bani Umayyah Peletak Fondasi Kekhalifahan di Damaskus

Seni rupa pada zaman Umayyah banyak dipengaruhi oleh kesenian Bizantium sebagai akibat dipindahkannya pusat pemerintahan Islam dari Makkah ke Syria. Seni rupa ini banyak memperlihatkan ciri khas Kristen awal, yaitu bentuk-bentuk basilika dan menara. Seperti terlihat di Masjid Umayyah yang awalnya adalah Gereja Johannes di Damaskus. Interior masjid ini digarap seniman-seniman Yunani dari Konstantinopel.

Seni rupa yang berkembang pada zaman Daulah Bani Umayyah hanyalah seni ukir dan seni pahat, sama halnya dengan zaman permulaan. Seni ukir yang berkembang pesat pada zaman itu ialah penggunaan khat Arab (kaligrafi) sebagai motif ukiran. Yang terkenal dan maju ialah seni ukir di dinding tembok. Banyak Alquran, hadis Nabi SAW, dan rangkuman syair yang dipahat dan diukir pada tembok dinding bangunan masjid, istana, dan gedung-gedung.

Salah satu masjid yang dibangun pada masa Dinasti Umayyah adalah Masjid Kubah Batu (Qubbat As-Sakhrah) di Yerusalem. Masjid yang didirikan pada zaman Khalifah Abdul Malik ini ditujukan sebagai pengingat tempat naiknya Nabi Muhammad SAW ke langit pada peristiwa Isra Mi’raj.

Baca Juga: Umayyah, Dinasti Dua Keluarga

Bangunan masjid peninggalan Dinasti Umayyah lainnya yang masih bisa kita saksikan hingga hari ini adalah Masjid Al-Aqsa (saat renovasi) dan Masjid Agung Umayyah di Damaskus yang dibangun pada masa Khalifah Al-Walid I.

Selain bangunan masjid, Dinasti Umayyah juga meninggalkan banyak istana dan benteng pertahanan. Bangunan istana pada masa ini memiliki ciri tersendiri, yaitu bangunan di tengah-tengah gurun pasir yang terasing walaupun kini banyak yang telah rusak. Contohnya adalah Istana Kusair Amra. 

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement