Jumat 04 Jan 2019 00:47 WIB

Amind Gelar Seminar Inspirasi Ibu Pendidik

Anak berkebutuhan khusus dapat menjadi maju dan berubah.

Suasana seminar pendidikan yang diadakan oleh komunitas Ayo Membaca Indonesia (Amind).
Foto: Dok Amind
Suasana seminar pendidikan yang diadakan oleh komunitas Ayo Membaca Indonesia (Amind).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Ayo Membaca Indonesia (Amind) menggelar seminar  bertajuk “Inspirasi Ibu Pendidik”. Seminar tersebut diadakan di Gedung Medco, Jakarta, Kamis (3/1).

Seminar menampilkan dua tokoh wanita. Pembicara pertama, Sari Okano membahas tentang inspirasi mendidik anak  berkebutuhan khusus. Ia  berbagi pengalaman dan ilmu dalam mendidik anak kandungnya yang berkebutuhan khusus (autis).

Sedangkan pembicara kedua, Ani Khairani MPsi. Psikolog itu  mengupas tentang inspirasi visi dan peran ibu mendidik anak peradaban. Moderator adalah Dr Dewi Utama Faizah

“Seminar pendidikan ini diikuti 75 orang peserta. Mereka  berasal dari berbagai komunitas, yayasan pendidikan dan orang tua,” kata Sekretaris Umum (Sekum) Amind, Afrizal Sinaro melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (3/1).

Sari Okado mengemukakan, anak berkebutuhan khusus dapat menjadi maju dan berubah bila orang tua tidak pernah berhenti untuk  terus memberikan kegiatan positif yang dapat meningkatkan kemampuannya. “Tetap yakin bahwa mereka memiliki keistimewaan dan hal itu akan datang  dengan sendirinya bila sudah menentukan kuncinya. Untuk menemukan kunci tersebut  kembali lagi pada ketekunan tanpa bosan mencoba berbagai macam kegiatan yang disenangi oleh mereka,” papar Sari Okado.

Pembina Gerakan Ayo Membaca Indonesia, Dedi Panigoro sangat mengapresiasi seminar pendidikan tersebut. “Wanita adalah benteng terakhir peradaban. Sebagai benteng, maka wanita harus kuat, kokoh dan bisa tempat berlindung bagi anak-anaknya dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam,” ujarnya.

Dedi tak lupa menyampaikan terima kasih kepada para ibu dan guru yang telah mendidik putra-putra anak bangsa. "Saya titipkan masa depan Indonesia kepada para guru,"  kata Dedi S Panigoro.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement