Senin 24 Dec 2018 17:13 WIB

Anak Korban Tsunami Sigi Kini Bisa Belajar Lebih Nyaman

Solusi Zakat telah meresmikan bangunan sekolah semi permanen SDIT Insan Gemilang

Sejumlah warga melintas di depan rumah yang tertimbun lumpur akibat banjir bandang di Desa Bangga, Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (23/11/2018).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Sejumlah warga melintas di depan rumah yang tertimbun lumpur akibat banjir bandang di Desa Bangga, Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (23/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Proses belajar  para murid Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Gemilang, Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah kini tak lagi belajar di tempat yang terbuka.

Melalui dana yang dihimpun dari para muzaki, Solusi Zakat telah meresmikan bangunan sekolah semi permanen SDIT Insan Gemilang, bagi anak- anak penyitas gempa, tsunami dan likuifaksi tersebut.

Direktur Aksi Tanggap Bencana Solusi Zakat, Tugiman mengatakan, pembangunan sekolah pascabencana ini dimulai sejak 20 November 2018 dan telah rampung dan diresmikan pada Kamis (20/12) kemarin.

Bangunan sekolah sengaja didesain bangunan berbentuk rumah panggung dengan menggunakan material kayu. Tujuannya agar bangunan tempat belajar tersebut tahan terhadap gempa bumi.

“Sehingga lebih aman dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar (KBM),” ungkapnya, dalam keterangan pers, di Semarang, Senin (24/12).

Ia juga mengungkapkan, SDIT Insan Gemilang mempunyai murid sejumlah 53 anak dan 10 orang pengajar. Sekolah ini memberikan beasiswa bagi anak- anak yang berasal dari keluarga duafa.

Kendati begitu, sekolah ini telah mampu menorehkan prestasi pada ajang Olimpiade Sains Kuark (OSK) dua tahun berturut- turut dan juga masuk tahap semi final untuk regional Sulawesi Tengah.

Sekolah ini juga selalu menampilkan para tahfidz-nya pada setiap upacara HUT RI, yang dilaksanakan di kantor Bupati Sigi, meskipun para tenaga pengajarnya berasal dari warga sekitar sekolah.

“Di luar kegiatan belajar para murid, sekolah ini juga digunakan sebagai tempat untuk belajar membaca dan menulis Al Quran, bagi para pelajar maupun untuk orang tua murid,” tambah Tugiman.

Wakil Kepala Sekolah SDIT Insan Gemilang, Ismail menambahkan, setelah bencana gempa dan tsunami menerjang sebagian wilayah pesisir Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu, para murid terpaksa belajar di lapangan terbuka.

Sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang kondusif dan kurang efektif bagi para murid- muridnya. Oleh karena itu, dengan adanya bangunan sekolah semi permanen, murid tidak perlu was- was.

Karena mereka kini bisa lebih tenang saat ada gempa dan tetap bisa belajar ditempat yang layak, sehat dan terlindungi dari terik matahari secara langsung maupun angin dan debu.

Alhamdulillah berkat bantuan dari Solusi Zakat dan para donatur, aktivitas sekolah kami bisa berjalan normal kembali,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Area Sulusi Zakat,  Tantri Widodo menambahkan, sangat senang dan lega bisa meresmikan SDIT Insan Gemilang ini. Bencana boleh datang, harta benda bahkan orangtua telah tiada tetapi tidak semangat dan keyakinan mereka untuk bangkit dan berkarya untuk umat dan negara.

“Kami sedang merencanakan pemberian beasiswa bagi anak- anak korban gempa, tsunami dan likuifaksi yang juga kehilangan orangtuannya, ini yang sedang kami rencanakan dan kami carikan dana dari pihak lain yang bersedia memberikan beasiswa pendidikan,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement