Kamis 29 Nov 2018 14:46 WIB

Bisnis Suku Cadang Motor Bekas Masih Menggiurkan

Peminat suku cadang bekas didominasi masyarakat penggemar motor klasik.

Suku cadang motor bekas.
Suku cadang motor bekas.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Bisnis suku cadang sepeda motor bekas masih menguntungkan karena peminatnya masih cukup banyak, terutama karena banyaknya penghobi sepeda motor kuno. "Selama ini, peminat suku cadang sepeda motor bekas didominasi masyarakat yang menyukai sepeda motor kuno atau hobi modifikasi," kata David, salah seorang penjual suku cadang sepeda motor bekas di Pasar Loak Jati, Kabupaten Kudus, Kamis (29/11).

Selain itu, masyarakat di pedesaan juga lebih menyukai membeli suku cadang bekas dibandingkan membeli baru karena harganya yang lebih murah. Mayoritas pembeli suku cadang sepeda motor mencari suku cadang yang asli atau bawaan pabrik sepeda motor.

"Jika dibandingkan membeli baru, harganya jauh lebih terjangkau dengan kualitas yang masih bagus," ujarnya.

Ia mengatakan suku cadang sepeda motor bekas yang dijual masih layak pakai karena dalam mencari suku cadang bekas cukup selektif. Selain menerima jual beli dari masyarakat, stok suku cadang bekas sepeda motor selama ini merupakan hasil pencarian ke sejumlah bengkel sepeda motor umum serta bengkel modifikasi.

Harga jualnya bervariasi disesuaikan dengan kondisi barangnya. Pelek racing sepeda motor asli dengan kondisi bagus dijual sekitar Rp 300 ribu per buah.

Sedangkan pelek ruji bukan original dijual berkisar Rp 100 ribu dalam kondisi lengkap, termasuk tromolnya. Suku cadang yang disediakan, kata dia, tidak termasuk mesin karena spesialis penjual suku cadang mesin ada tersendiri.

Dalam sehari, dia mengaku bisa meraup keuntungan hingga sekitar Rp 200 ribu. Pedagang lainnya, Potro Baskoro, mengakui bisnis suku cadang sepeda motor bekas memang menjanjikan karena usaha yang digeluti sejak belasan tahun mampu menghidupi keluarganya.

Apalagi, kata dia, era sekarang banyak masyarakat yang menyukai sepeda motor klasik sehingga suku cadangnya tentu harus mencari suku cadang yang bekas karena baru susah diperoleh. Keberadaan klub motor klasik turut mendongkrak penjualan suku cadang sepeda motor bekas.

"Saat ramai omzet penjualan saya bisa mencapai Rp 700 ribu per hari," ujarnya.

Suku cadang sepeda motor yang disediakan cukup banyak dan dari berbagai jenis merek sepeda motor. Harga jualnya bervariasi karena disesuaikan kondisi dan jenis motornya.

"Khusus suku cadang kendaraan yang benar-benar klasik dan jarang ada di masyarakat, harganya bisa sangat mahal," ujarnya.

Selain mengandalkan penjualan lewat kios yang dimiliki di Pasar Loak Jati, dia menawarkannya melalui media sosial pertemanan Facebook. Ia mencatat banyak pedagang suku cadang sepeda motor bekas yang memanfaatkan Facebook untuk menjual suku cadang sepeda motor tua karena peminatnya bisa dari luar kota dan luar pulau.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement