Selasa 22 May 2012 15:00 WIB

Portugal Dihantui Bayangan Kegagalan 2004

Cristiano Ronaldo, winger timnas Portugal, menggiring bola saat laga persahabatan lawan Polandia di Warsawa, Polandia, pada 29 Februari lalu.
Foto: AP/Alik Keplicz
Cristiano Ronaldo, winger timnas Portugal, menggiring bola saat laga persahabatan lawan Polandia di Warsawa, Polandia, pada 29 Februari lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Portugal akan memainkan dua laga uji coba sebelum bertempur di Piala Eropa 2012 Polandia-Ukraina. Pada 26 Mei, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan akan menghadapi Makedonia. Mereka kemudian akan menantang Turki pada 2 Juni.

Tapi sebelum itu, pemain-pemain Portugal akan dibawa ke Alentejo untuk melakukan latihan ringan dan menumbuhkan keakraban antarpemain. Alentejo merupakan salah satu tempat wisata ternama di Portugal.

Skuat Paulo Bento akan menjalani tiga laga Grup di Lviv, Ukraina. Tapi, mereka memilih markasnya di Polandia yakni 'Sport & Spa Hotel'. Hotel yang berlokasi di Opalenica ini memiliki fasilitas khusus olahraga seperti trek lari, area perbukitan untuk latihan lari, dan lapangan tembak.

Harapan Muluk?

Cristiano Ronaldo, pemain bintang Portugal, sesumbar timnya bakal mampu menjuarai Piala Eropa 2012. Ucapan yang tentunya membuat fans Portugal merasa senang karena timnya optimistis mampu menjadi juara Eropa. Itu berarti Portugal yakin bahwa mereka punya potensi untuk mengangkat trofi Henri Delaunay.

Tapi, faktanya adalah timnas Portugal cenderung tampil tidak konsisten. Mereka finis di urutan kedua setelah Denmark dalam kualifikasi Piala Eropa 2012. Penampilan Portugal selama babak kualifikasi itu cenderung kurang menyakinkan.

‘’Perasaan umum fans Portugal adalah timnas Portugal dinilai kurang konsisten dalam menjalani laga turnamen yang panjang,’’ tulis Goal.

Suporter Portugal masih merasa khawatir kegagalan Piala Eropa 2004 bakal kembali terulang. Berstatus sebagai favorit juara dan tuan rumah, Portugal justru kalah dari Yunani yang saat itu tidak diunggulkan sama sekali.

Masalah Lini Depan

Portugal telah lama tidak memiliki ‘mesin gol’ yang bisa diandalkan dalam turnamen-turnamen besar seperti perhelatan Piala Eropa 2012. Dengan menggunakan formasi 4-3-3, Portugal selama ini mengandalkan dua pemain sayap Nani dan Cristiano Ronaldo dalam mencetak gol.

Formasi tersebut menjadi ‘buah simalakama’. Karena, penampilan dominan Nani dan Ronaldo membuat penyerang tengah yang biasanya ditempati oleh Helder Postiga atau Hugo Almeida itu menjadi terisolasi.

Aksi individu berlebihan dari Ronaldo dan Nani pun membuat kerja sama tim menjadi tidak berjalan. Padahal, Paulo Bento menyakini kerja sama tim merupakan factor penentu kemenangan. Itulah mengapa Bento kemungkinan akan mencoba formasi 4-4-2.

Absennya gelandang serang Zenit St. Petersburg, Danny Gomes, juga membuat Portugal semakin kekurangan ‘mesin gol’. Padahal, pemain kelahiran Venezuela ini sering menjadi solusi ketika Nani dana Ronaldo buntu dalam mencetak gol. Danny mengalami cedera robek ligamen pada November 2011 lalu.

sumber : www.goal.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement