Selasa 10 Jul 2018 06:32 WIB

Sejumlah Kontroversi Maradona di Piala Dunia 2018 Rusia

Di akun media sosialnya, legenda Argentina itu mengakui kesalahannya.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Aksi Maradona saat menonton pertandingan Argentina melawan Nigeria, di Stadion St Petersburg, Rabu (27/6) dini hari WIB.
Foto: AP Photos
Aksi Maradona saat menonton pertandingan Argentina melawan Nigeria, di Stadion St Petersburg, Rabu (27/6) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Legenda sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona, kembali memantik kontroversi. Beberapa jam setelah Kolombia disingkirkan Inggris di babak 16 besar Piala Dunia, Rabu (4/7) waktu setempat, bintang timnas Argentina di Piala Dunia 1986 itu mengkritik kepemimpinan wasit Mark Geiger di laga tersebut.

''Saya melihat perampokan monumental (di laga tersebut). Saya merasa bersimpati kepada rakyat Kolombia, tapi mereka harus tahu, kesalahan bukan pada para pemain (timnas Kolombia). Namun, pada sosok (Ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Colina) yang menunjuk wasit untuk memimpin laga itu. Pria seperti dia (Geiger) seharusnya tidak ditunjuk dalam laga yang besar itu,'' kata Maradona dalam sebuah program olahraga di televisi Venezuela, Telesur, pekan lalu.

Komentar pedas Maradona itu merujuk kepada hadiah tendangan penalti yang diberikan Geiger kepada The Three Lions pada menit ke-54 dalam laga yang digelar di Stadion Otkrytie, Moskow, tersebut. Pada saat itu, Geiger menunjuk titik putih usai Harry Kane dijatuhkan Carlos Sanchez di kotak penati.

Kane akhirnya sukses mengeksekusi tendangan penalti tersebut. Meski berhasil menyamakan kedudukan lewat sundulan Yerry Mina, namun Kolombia harus rela angkat koper dari Piala Dunia 2018 usai mengakui keunggulan Inggris lewat babak adu penalti dengan skor 3-4.

Maradona menilai, seharusnya Geiger tidak memberikan hadiah penalti untuk Inggris. Selain itu, penunjukan Geiger, wasit asal Amerika Serikat, di laga Kolombia kontra Inggris merupakan sebuah kesalahan.

Karena itu, Maradona sempat meminta Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), terutama Komite Wasit meminta maaf kepada rakyat Kolombia. ''Geiger adalah warga Amerika Serikat, benar-benar sebuah kebetulan. Dengan segala hormat, Pierluigi Collina, sebagai orang yang berwenang memilih wasit, bekerja sangat buruk. Dia harus minta maaf kepada rakyat Kolombia,'' tuding Maradona.

FIFA akhirnya bereaksi atas komentar pedas dari pencetak gol ''Tangan Tuhan'' ke gawang Inggris pada Piala Dunia 1986 tersebut. Dalam keterangan resminya, Kamis (5/7), FIFA menyesalkan komentar tersebut datang dari salah satu legenda sepak bola, yang telah menorehkan sejarah di permainan sepak bola.

''Menanggapi komentar yang dikeluarkan Diego Armando Maradona terkait laga 16 besar, Kolombia vs Inggris, FIFA dengan keras menegur kritik atas kinerja perangkat pertandingan, yang dinilai telah bekerja secara positif dalam pertandingan yang sulit dan penuh emosional tersebut. Lebih lanjut, komentar tersebut merupakan kritik dan sindiran yang tidak pantas dan tidak berdasar,'' tulis keterangan resmi FIFA, seperti dikutip AFP.

Tidak hanya FIFA, mantan penyerang timnas Inggris, Gary Lineker, juga menanggapi komentar Maradona tersebut lewat akun media sosialnya. Dengan mengungkit gol ''Tangan Tuhan'' yang dilakukan Maradona, saat Argentina menyingkirkan Inggris di babak perempat final Piala Dunia 1986. Lineker menyindir Maradona. ''Ketegaran yang luar biasa dari orang yang menggunakan tangannya (untuk mencetak gol). Anda harus memberikan bola kepadanya,'' tulis Lineker.

photo
Diego Maradona

Teguran dari FIFA dan berbagai kontroversi terkait komentarnya akhirnya membuat Maradona tak bergeming. Eks bintang Napoli itu akhirnya meminta maaf kepada FIFA atas komentar pedasnya tersebut.

Di akun media sosialnya, Maradona mengakui kesalahannya. Tidak hanya itu, dalam pernyataannya itu, Maradona juga mengunggah fotonya dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino. ''Saya telah mengucapkan sesuatu, dan saya akui, beberapa dari komentar-komentar tersebut tidak bisa diterima. Saya menghormati kerja, yang tentu tidak mudah, yang telah dilakukan institusi (FIFA) dan para wasit,'' katanya seperti dikutip BBC.

Sebenarnya, ini bukan kontroversi pertama yang dilakukan Maradona, terutama di sepanjang gelaran Piala Dunia 2018. Pada saat Argentina mengalahkan Nigeria 2-1 di laga terakhir fase penyisihan Grup D, Maradona sempat mengacungkan jari tengah dengan kedua tangannya ke arah pendukung Nigeria. Gesture ini sebagai bentuk luapan emosi sekaligus selebrasi atas gol telat Marcos Rojo, yang akhirnya menjadi gol kemenangan Albiceleste atas wakil Afrika tersebut.

Maradona juga tepergok merokok di dalam arena stadion saat menyaksikan pertandingan perdana Argentina melawan Islandia, Sabtu (16/6). Padahal terdapat larangan merokok di dalam stadion.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement