Senin 09 Jul 2018 18:48 WIB

Dominasi Liga Primer di Semifinal Piala Dunia 2018

Tottenham Hotspur menjadi tim yang paling banyak menyumbang nama.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Endro Yuwanto
Pemain Inggris merayakan setelah mencetak gol pertama tim mereka selama pertandingan perempat final antara Swedia dan Inggris di Piala Dunia Sepak Bola 2018 di Samara Arena, di Samara, Rusia, Sabtu, 7 Juli 2018.
Foto: AP/Frank Augstein
Pemain Inggris merayakan setelah mencetak gol pertama tim mereka selama pertandingan perempat final antara Swedia dan Inggris di Piala Dunia Sepak Bola 2018 di Samara Arena, di Samara, Rusia, Sabtu, 7 Juli 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liga Primer Inggris menjadi penyumbang pemain terbanyak di semifinal Piala Dunia 2018. Tak hanya sekadar menyumbang nama, para pemain yang merumput di Inggris memiliki peran cukup vital untuk mengantarkan negaranya sampai ke babak empat besar tersebut.

Menurut Sport English, dari total 40 pemain asal Liga Primer yang masih berlaga di Piala Dunia, Tottenham Hotspur menjadi tim yang paling banyak menyumbang nama. Setidaknya, ada sembilan pemain the Lilywhites yang masih bermain di Rusia saat ini.

Kesembilan pemain itu terpencar di tiga negara berbeda, yakni Prancis, Belgia, dan Inggris. Hugo Lloris menjadi palang pintu terakhir Prancis. Pemain bernomor punggung satu itu melakukan penyelamatan gemilang saat Les Bleus bertemu Uruguay di babak 16 besar dan berhasil tak kebobolan di sepanjang laga.

Di Belgia, terdapat tiga pemain Spurs di sana, yakni Toby Alderweireld, Jan Vertonghen, dan gelandang Mousa Dembele. Ketiganya berhasil mengantarkan the Red Devil mengalahkan Jepang dan Brasil hingga akhirnya mencapai babak semifinal.

Sisanya, lima pemain klub yang kini tengah bermarkas di Stadion Wembley itu merumput bersama skuat the Three Lions. Mereka adalah Danny Rose, Kieran Trippier, Eric Dier, Dele Alli, dan Harry Kane. Nama terakhir menjadi kapten pasukan Gareth Southgate dan merupakan pencetak gol tersubur sementara di Piala Dunia di Rusia ini.

photo
Romelu Lukaku dari Belgia dan Eden Harzard duduk di bangku cadangan dalam sesi pelatihan di Piala Dunia Sepak Bola 2018 di Dedovsk, Rusia, Minggu, 8 Juli 2018.

Selain Spurs, duo Manchester juga menjadi klub Liga Primer yang menyumbang cukup banyak pemain di semifinal Piala Dunia 2018 ini. Masing-masing dari klub itu menyumbang tujuh pemain. Di antaranya terdapat Paul Pogba dan Kevin De Bruyne yang menjadi pemain penting di Manchester United dan Manchester City.

Selain di klub, baik Pogba maupun De Bruyne juga memainkan peran penting bersama negaranya masing-masing. Pogba menjadi pengatur permainan yang tak tergantikan di lini tengah Prancis hingga saat ini.

Sedangkan De Bruyne, baru saja menjadi bintang pertandingan saat melawan Brasil di babak perempat final. Umpan berujung bunuh diri Fernandinho dan sepakannya dari luar kotak penalti mengakhiri langkah Neymar dan rekan-rekannya di Piala Dunia.

Klub-klub Liga Primer lainnya yang turut menyumbang nama, di antaranya Chelsea enam pemain, Liverpool empat pemain, Leicester dua pemain, serta West Bromwich Albion, Everton, Stoke City, Burnley, dan Arsenal yang masing-masingnya menyumbang satu orang pemain.

Southgate, pada saat konferensi pers selepas pertandingan melawan Swedia, mengatakan, timnya merasakan manfaat yang begitu besar dengan adanya pelatih top di Liga Primer. Para pemainnya dilatih oleh pelatih-pelatih kelas wahid di klubnya masing-masing setiap hari dalam sepekan dan diberikan kesempatan untuk bermain.

"Dari perspektif Inggris (kami), kami amat beruntung pemain muda kami bermain untuk Conte, Klopp, Mourinho, Guardiola, Arsene. Pelatih luar negeri yang top," ujar Southgate dilansir dari laman Independent, Senin (9/7).

Kendati demikian, Southgate mengakui, alasan para pemain top berkebangsaan bukan Inggris datang ke Liga Primer tak lain adalah karena liga dapat membayar uang yang banyak kepada para pemain tersebut. Inggris, kata Southgate, masih memiliki masalah besar terkait pemain lokalnya.

"Hal yang luar biasa lainnya, kami berada di semifinal, tapi kami hanya memiliki 33 persen (pemain dari) liga untuk dipilih. Itu masih menjadi masalah besar bagi kami. Kami memainkan beberapa pemain muda yang hampir tak dibentuk di klub mereka, apalagi dalam karier internasional mereka," jelas Southgate.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement