REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Brasil tampil meyakinkan dalam laga uji coba terakhir mereka jelang Piala Dunia 2018. Brasil membekap Austria 3-0 di Stadion Ernst Happel, Wina, Ahad (10/6). Salah satu sorotan utama dalam laga tersebut adalah gol indah yang dicetak oleh bintang tim Selecao, Neymar, pada menit ke-63.
Di laga tersebut, Neymar mampu melewati pemain bertahan Austria, Aleksander Dragovic. Bahkan, tidak tanggung-tanggung, dengan skill olah bolanya, Neymar mampu membuat Dragovic sempat terjatuh.
Setelah melewati Dragovic, gelandang serang Paris Saint Germaine itu mampu mencetak gol dan menaklukan kiper dengan mudah. Ini menjadi gol kedua Neymar setelah kembali merumput usai mengalami cedera metatarsal pada kaki kananya, tiga bulan lalu.
Tidak hanya itu, gol ini mengantarkan gelandang serang berusia 26 tahun itu sebagai pencetak gol terbanyak ketiga di timnas Brasil, sebanyak 55 gol. Neymar berbagi tempat dengan legenda timnas Brasil, Romario. Pelatih Selecao, Tite, pun mengungkapkan kekagumannya terhadap Neymar.
"Saya tidak tahu batas dari Neymar. Kapasitas teknik dan kreativitasnya benar-benar impresif. Saat dia berada di sepertiga terakhir lapangan, maka dia akan sangat berbahaya," kata Tite seusai laga tersebut, seperti dikutip ESPN, Senin (11/6).
Kendati begitu, Tite mengungkapkan, masih khawatir dengan kondisi Neymar, terutama pascapemulihan cedera yang dialaminya. Di laga kontra Austria tersebut, Neymar memang tidak bermain secara penuh. Eks pemain Barcelona itu digantikan Douglas Costa pada menit ke-84. Keputusan ini diambil Tite lantaran khawatir cedera Neymar akan kambuh kembali.
"Saya sempat mengatakan kepadanya saat jeda babak, jika ada celah di pertahanan Austria, maka manfaatkanlah. Namun pada akhirnya, sepertinya semua ini terlalu berlebihan untuknya, akhirnya saya memutuskan untuk menarik dia keluar," ujar Tite.
Dalam jangka waktu sepekan mendatang, tepatnya pada Senin (18/6), Brasil akan menghadapi Swiss di laga perdana Grup E Piala Dunia 2018. Berkaca dari hasil uji coba menghadapi Austria, Tite mengaku puas dengan kemampuan dan persiapan anak-anak asuhnya.
"Tingkat konsentrasi dari tim ini cukup menggembirakan. Laga melawan Austria ini menjadi contoh, tim ini telah matang secara mental. Selain itu, laga ini juga laga yang sulit, karena menuntut kontak fisik, dan kami melakukannya dengan baik," tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
