Selasa 06 Nov 2018 05:47 WIB

Dekan FK Yarsi Raih Anugerah Diktendik Berprestasi 2018

Pendidikan dan pengajaran bertujuan menghasilkan manusia unggul.

 Dosen sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, Rika Yuliwulandari, berhasil menjadi finalis Dosen Sains dan Teknologi Berprestasi pada acara puncak Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tingkat Nasional 2018.
Foto: Yarsi
Dosen sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, Rika Yuliwulandari, berhasil menjadi finalis Dosen Sains dan Teknologi Berprestasi pada acara puncak Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tingkat Nasional 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, Rika Yuliwulandari, berhasil menjadi finalis Dosen Sains dan Teknologi Berprestasi pada acara puncak Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tingkat Nasional 2018. Di acara yang dihelat di Jakarta ini, ada delapan finalis yang terpilih untuk kategori itu.

 

Sebelumnya, Rika menyabet juara pertama pada pemilihan pendidik (dosen) berprestasi tingkat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (Lldikti) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Kopertis wilayah III tahun 2018. Prestasi ini membuktikan dosen universitas swasta tidak kalah mumpuni dan memiliki kompetensi unggul dengan sesama dosen di universitas negeri.

Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristek Dikti Ali Ghufron Mukti tidak memungkiri bahwa dosen dan tenaga kependidikan merupakan unsur penting dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Kualitas suatu pendidikan tinggi sangat dipengaruhi oleh kualitas kedua komponen itu.

Oleh karena itu, pemilihan pendidik dan tenaga kependidikan (Diktendik) berprestasi ini diharapkan dapat mendorong para pendidik dan tenaga kependidikan untuk terus meningkatkan kualitas profesinya. "Sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi," ujar Ali Ghufron.

Ali Ghufron mengatakan tujuan penilaian tahap air (acara puncak) ini untuk menentukan Diktendik berprestasi terbaik tingkat nasional dan memberikan apresiasi kepada semua finalis. Mantan wakil menteri kesehatan ini menyambut positif antusiasme peserta dengan banyaknya proposal yang diterima.

Ia melihat perguruan tinggi antusias melaksanakan Diktendik berprestasi di tempat masing-masing. Baginya, menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga antusiasme ini. "Perguruan Tinggi yang belum berperan dapat bergabung dalam kegiatan ini," ujarnya.

Pemilihan Diktendik Berprestasi Tingkat Nasional meliputi tujuh kategori. Kategori ini adalah Dosen Sains dan Teknologi, Dosen Sosial Humaniora, Laboran, Pustakawan, Tenaga Administrasi Akademik, Pengelola Keuangan, dan Arsiparis berprestasi. Dari tiap kategori dipilih delapan dan sepuluh finalis untuk penilaian tahap akhir.

Dua finalis kategori Dosen Sains dan Teknologi Berprestasi berasal dari universitas swasta, yaitu Universitas Yarsi dan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Sedangkan enam finalis lainnya berasal dari universitas negeri ternama, yaitu IPB, ITS, UNS, Unpad, UI, dan UGM.

Memerinci teknis penilaian, penanggung jawab Anugerah Diktendik Bunyamin Maftuh mengatakan para finalis diwajibkan mengikuti karantina selama empat hari dalam rangkaian acara puncak. Penilaian tahap akhir Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tingkat Nasional dilakukan dengan beberapa tahap. "Tahap presentasi dan Forum Diskusi Kelompok," ujar dia.

Bunyamin mengatakan peserta diharuskan menyampaikan presentasi mengenai karya prestatif unggulan dihadapan tim juri di bidang masing-masing. Selain itu, dilakukan juga Forum Diskusi Kelompok di antara bidang yang diawasi dan dinilai oleh tim juri bidang psikologi. Para pemenang mendapatkan hadiah berupa piagam penghargaan, piala, uang tunai, dan hadiah lainnya.

Dalam presentasi karya ilmiah dengan judul Dosen Berprestasi: Unggul Dalam Mensinergikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Rika menekankan peran penting seorang dosen dalam ekosistem PT. Peran strategis ini membawa misi mulia mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Tidak hanya penguasaan ilmu pengetahuan saja tetapi juga akhlak yang mulia sebagai seorang manusia sehingga dapat membawa perubahan bagi bangsa dan negaranya. "Aktifitas seorang dosen harus inline dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi, pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat," ujar Rika, dalam keterangan tertulisnya.

Alumni FK Airlangga ini mengatakan pendidikan dan pengajaran bertujuan menghasilkan manusia unggul. Dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini, kompetensi seorang dosen harus terus ditingkatkan karena akan menentukan kualitas dari penerapannya.

Penelitian dan pengembangan ilmu-ilmu yang ada di PT juga berperan penting bagi kemajuan bangsa. Rika mengatakan penelitian juga memberi kontribusi besar untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Sehingga seorang dosen perlu melakukan penelitian secara terarah dan bermanfaat bagi umat manusia.

Selanjutnya, Rika melanjutkan, hasil penelitian dan pendidikan selayaknya diterapkan kepada masyarakat. "Diantaranya dalam bentuk pengabdian untuk memecahkan problematika di masyarakat," kata dia menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement