Selasa 23 Oct 2018 22:20 WIB

Pendiri ARC Ajak Guru Sosialisasikan Gerakan 10 Persen

Syahrial Yusuf mengajak masyarakat memberi 10 persen hartanya bagi pendidikan

Pendiri LP3I, Syahrial Yusuf
Pendiri LP3I, Syahrial Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pendiri Arrahman Center (ARC) M Syahrial Yusuf mengajak 20 kepala SMA/SMK se-Bekasi yang hadir dalam Seminar Nasional Institut STIAMI untuk ikut bersama-sama memasyarakatkan Gerakan Arrahman Center Memberi 10 persen. 

"Gerakan ini untuk menyantuni dan membiayai pendidikan anak yatim dan fakir miskin. Dengan gerakan ini diharapkan tidak ada lagi anak yatim dan miskin yang tidak dapat bersekolah," kata Syahrial yang juga pemilik Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) Group, di Bekasi, Ahad (21/10).

Syahrial yang juga pemilik Institut STIAMI, menerangkan, keberadaan Arrahman Center yang akan diluncurkan pada 10 November, ini untuk membantu bangsa dan agama, memberantas kemiskinan dan pengangguran. “Kami ingin masyarakat menjalankan konsep gerakan memberi dan berbagi 10 persen dari pendapatan, ilmu, dan waktu untuk dapat membantu anak yatim dan fakir miskin,” kata Syahrial.

Konsep ini sendiri sebenarnya sudah dijalankan oleh Syahrial sejak 25 tahun lalu. Agar gerakan ini lebih meluas, ia pun mengajak tokoh masyarakat, tokoh agama, warga sekitar untuk mau memberi 10 persen dari apa yang mereka miliki untuk anak yatim piatu dan fakir miskin. 

"Hingga saat ini ada ratusan anak yatim dan dhua'fa yang telah terbantukan dan memiliki masa depan cerah dengan menjadi anak asuh. Saya ingin semakin banyak lagi anak yatim dan dhuafa yang terbantukan," tambahnya.

Menurutnya, masalah fundamental di negara ini yaitu kemiskinan dan pengangguran. Kedua masalah ini dapat diatasi melalui peningkatan kualitas SDM bangsa dengan iman dan ilmu. Gerakan Arrahman Center berbagi 10 persen diyakininya mampu mengatasi persoalan tersebut.

Untuk memperluas gerakan ini, ARC akan membangun Rumah ARC. Dalam satu rumah akan diberikan bantuan ekonomi berupa hewan ternak, yaitu 20 ekor ayam kampung dan 40 ekor kambing.

Nantinya hewan ternak tersebut dipelihara dan dibesarkan sebagai peluang usaha untuk memperbaiki perekonomian. “Dalam satu rumah, nantinya dipimpin oleh 10 orang tokoh masyarakat, 10 pemuda dan 2 anggota masyarakat miskin,” terang Syarial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement