Selasa 16 Oct 2018 05:50 WIB

Mungkinkah Lampu Lalu Lintas tak Lagi Dibutuhkan?

Ford mengembangkan teknologi yang bisa menghindari kemacetan di lampu lalu lintas.

Rep: Nora Azizah / Red: Ani Nursalikah
Lampu lalu lintas.
Foto: EPA-EFE/RONALD WITTEK
Lampu lalu lintas.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mungkinkah lampu lalu lintas tidak lagi dibutuhkan di masa depan? Mungkin saja. Ini menjadi satu ide baru dari Ford sebagai bagian dari program yang didanai pemerintah Inggris Selatan. Dilansir melalui Autoblog, Ford tengah mengembangkan teknologi vehicle-to-vehicle (V2V) berkonsep navigasi.

Teknologi ini akan membuat mobil tidak akan bertabrakan atau berhenti total. Ford menunjukkan konsep Intersection Priority Management di sepanjang Jalan Milton Keynes, yakni sekitar 55 mil dari barat laut London. Ford meyakinkan konsep 'persimpangan cerdas', dimana mobil bisa melewati persimpangan dengan aman tanpa harus berhenti.

Namun, teknologi ini masih terbatas antara teknologi satu kendaraan Ford dengan lainnya dalam membaca lokasi masing-masing mobil. Teknologi V2V mampu membaca arah perjalanan dan kecepatan mobil sehingga akan menyarankan laju maksimal agar tidak bertabrakan dengan kendaraan lain di persimpangan. Mobil juga tak perlu berhenti total ketika mendapati lampu lalu lintas.

Percobaan ini menggunakan mobil dengan pengendara di belakang kemudi. Aplikasi ini diperuntukkan bagi kendaraan otonom. Nantinya, teknologi akan membuat pengguna jalan tidak lagi harus terjebak di kemacetan lampu lalu lintas. Sebab, berdasarkan data pengemudi di Amerika Serikat (AS) menghabiskan waktu 59 jam per tahun untuk menunggu lampu lalu lintas.

Teknologi ini juga akan melakukan penghematan bahan bakar. Mobil akan lebih jarang melakukan pengereman, diam, dan berakselerasi dari titik perhentian penuh. Teknologi ini juga akan memberikan keuntungan keamanan yang lebih besar. Saat ini tercatat 40 persen kerusakan mobil di AS terjadi di persimpangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement