Rabu 22 May 2013 12:12 WIB

LP3I dan BNN Terapkan Kebijakan Kampus Antinarkoba

Rep: niken paramitha/ Red: Taufik Rachman
Logo LP3I
Foto: LP3I
Logo LP3I

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- "Saat ini tidak ada lagi kampus yang benar-benar bebas dari narkoba," kata AKBP  Maria Sorlory, Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam pelatihan kader anti narkoba bagi mahasiswa LP3I dan perwakilan mahasiswa Jakarta Pusat, Senin (20/5).

Narkoba dikalangan mahasiswa saat ini sepertinya sudah menjadi hal yang biasa. Berdasarkan data yang dikeluarkan BNN menunjukkan mahasiswa dan pelajar menempati posisi kedua tertinggi setelah kelompok pekerja dalam penyalahgunaan narkoba. "Betapa telah terjadi perubahan yang sangat besar dalam hal penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa," kata Adriza, Presiden Direktur LP3I.

Menanggapi kenyataan ini, LP3I tentu tidak mau diam. Sebagai lembaga yang berusaha mencetak sumber daya siap pakai, LP3I tentu tak ingin anak didiknya terjerumus ke dalam jurang narkoba.  “Dari berbagai info yang saya dapat, saat ini ada banyak sekali jenis narkoba yang bisa disalahgunakan, dengan berbagai kelas dan harga. Ini bisa menjadi ancaman luar biasa bagi generasi penerus kita,” ujar Adriza di Jakarta.

Untuk itu, berbagai upaya dilakukan LP3I. Salah satunya menurut Adrizal adalah dengan menerapkan kebijakan kampus yang bisa menangai adanya penyalahgunaan narkoba.

Senada dengan Adrizal, Brigjen. Pol. Budyo Prasetyo, Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat setuju dengan adanya kebijakan kampus semacam ini. Karena narboka bukan hanya diperangi dari sisi pencegahan dan penanganannya, tapi juga perlu adanya perhatian dari segi rehabilitasinya. Dengan pertimbangan seringnya para pecandu tidak mengetahui kemana mereka akan mencari bantuan.

“Akan sangat baik bilamana kampus juga menyediakan semacam counselling centre yang dapat menampung mereka yang sudah pecandu. Jadi, jangan semata memerangi narkoba dan kejahatannya, namun juga berusaha memberi solusi bagi para pecandu,” kata Budyo.

Karena kalau tidak, narkoba akan terus menghantui mahasiswa. Maria menambahkan, dari pengalamannya sebagai penyidik, ada saja mahasiswa yang menjadi pebisnis narkoba. Karena bisnis narkoba dijalankan secara terselubung dan tanpa perlu keahlian khusus.

“Saya punya pengalaman pernah menangkap mahasiswa yang bahkan bisa memiliki mobil mewah dari bisnis narkoba. Ini tentunya harus menjadi perhatian kita bersama, karena mahasiswa yang lain bisa jadi tergoda,” ungkap Maria.

Dan dalam memperingati Bulan Keprihatinan Narkoba pada Juli mendatang, BNN akan menggelar detoksifikasi gratis bagi pecandu di beberapa klinik yang ditunjuk. Sosialisasi mengenai hal ini telah dimulai agar dapat diketahui oleh khalayak khususnya mereka yang mengalami masalah kecanduan narkoba. Kegiatan ini salah satunya adalah bentuk komitmen BNN untuk terus  menyebarkan pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya narkoba ini.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement