Jumat 18 Oct 2019 06:59 WIB

Perpusnas: Buku di Indonesia Kurang Merata

Disparitas wilayah dan sosial sangat mempengaruhi pertumbuhan minat baca masyarakat

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
 Pelajar membaca buku di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat, (15/9).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Pelajar membaca buku di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat, (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpustakaan Nasional, Nurhadi Saputra mengatakan yang menjadi masalah dalam dunia literasi di Indonesia adalah kurang meratanya buku dan ilmu pengetahuan. Nurhadi menuturkan, disparitas wilayah, geografis dan sosial sangat mempengaruhi pertumbuhan minat baca masyarakat.

Saat ini, kata dia, pemerataan buku masih sebagian besar di Pulau Jawa. Hal itulah yang menyebabkan minat baca masyarakat Indonesia terkesan sedikit. Padahal, sebenarnya masalah utama adalah pemerataan buku tersebut.

"Akses masyarakat terhadap buku yang tidak merata, karena sebaran buku 85 persen ada di Pulau Jawa saja," kata Nurhadi, Kamis (17/10).

Sejumlah upaya untuk meningkatkan pemerataan buku juga telah dilakukan Perpusnas. Nurhadi mengatakan, pihaknya secara rutin memberikan bantuan dalam berbagai bentuk seperti mobil perpustakaan keliling, motor perpustakaan keliling, dan melengkapi koleksi buku. Selain itu, perpusnas juga berupaya mengadakan perangkat IT untuk akses terhadap koleksi buku digital yang bisa diakses di seluruh Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement