Sabtu 13 Apr 2019 20:15 WIB

SBMPTN Dengan UTBK Diklaim Lebih Efisien

Ke depan sistem UTBK merupakan langkah tepat untuk efisiensi.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Agung Sasongko
Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo memantau pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) hari pertama pada Sabtu (13/4).
Foto: Dok Humas UNS
Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo memantau pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) hari pertama pada Sabtu (13/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) diklaim akan lebih efisien di masa yang akan datang.

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang juga Inspektur Jenderal Kemenristek Dikti, Jamal Wiwoho, menyatakan, dalam hal efisiensi, pelaksanaan UTBK pada tahap awal ini sebetulnya bisa dikatakan masih sama dengan SMBPTN tahun-tahun sebelumnya. Namun, dalam jangka panjang, khususnya saat sarana prasarana sudah dimiliki, maka akan terasa efisien.

Baca Juga

"Contoh di UNS lebih banyak tes yang di luar daripada di dalam kampus. Kalau di luar itu kami harus menyewa komputer, ruangan dan genset. Kalau di-handle UNS semua yang sewa tadi akan lebih efisien," jelasnya kepada wartawan seusai meninjau pelaksanaan UTBK hari pertama di Solo, Sabtu (13/4).

Jamal menyatakan, ke depan sistem tersebut merupakan langkah tepat untuk efisiensi. Di samping itu, jika lihat sistem sebelumnya, SBMPTN hanya satu kali. Dari Sabang sampai Merauke diikuti 87 Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sekarang, dengan jadwal UTBK yang lebib panjang, dinilai tidak menyebabkan kegaduhan lalu lintas.

"Dulu kegaduhan lalu lintas, hotel. Kami di Jakarta mendesain sebuah sistem yang efektif efisien seperti kita akan tes Toefl. Kalau nilainya sudah keluar, mendaftar mana saja boleh sepanjang nilai minimal terpenuhi," imbuhnya.

Sistem yang baru pertama kali diluncurkan tersebut bertujuan untuk memperbaiki sistem seleksi mahasiswa baru dalam jalur SBMPTN. Setiap peserta diberi kesempatan untuk dua kali UTBK. Perolehan nilainya nanti akan digunakan sebagai dasar pertimbangan atau pijakan masuk SBMPTN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement