Senin 25 Mar 2019 22:29 WIB

UNBK Madrasah, Wilayah Terpencil Harus Dipikirkan

Masih banyak madrasah yang bahkan fasilitas komputer saja belum punya.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andi Nur Aminah
Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) mengikuti proses belajar di teras depan ruang kelas MI Bahrul Ulum Dusun Warugunung Lor, Desa Kupang Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (ilustrasi)
Foto: Antara/Syaiful Arif
Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) mengikuti proses belajar di teras depan ruang kelas MI Bahrul Ulum Dusun Warugunung Lor, Desa Kupang Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) rencananya akan diberlakukan di seluruh madrasah Indonesia. Walaupun beberapa sudah ada yang menerapkannya. Pengamat Pendidikan Universitas Islam Negara (UIN) Syarifhidayatullah Ciputat, Banten, Andriyansyah, mengungkapkan untuk UNBK Madrasah, pemerintah harus memperhatikan wilayah terpencil dahulu.

Pasalnya, masih banyak madrasah yang bahkan fasilitas komputer saja belum punya. “Pemerintah justru harus terlebih dulu memenuhi kebutuhan komputer itu, baik untuk sekolah negeri maupun swasta. Apalagi di daerah-daerah terpencil yang kesulitan terhadap akses internet dan server-nya,” kata Andri saat dihubungi Republika.co.id, Senin (25/3).

Baca Juga

Jika dilihat dari sarana dan prasarananya saja, masih tidak memadai lalu bagaimana ingin mengadakan UNBK secara 100 persen di seluruh madrasah. Menurut dia, pemerintah dalam hal ini Kemenag, harus betul-betul jeli dan mempertimbangkan dengan seksama.

Ia melihat kesiapan UNBK Madrasah, masih tidak akan mungkin serentak seluruh madrasah dapat dijalankan secara nasional. “Banyak sekali madrasah-madrasah di bawah Kemenag itu berada di daerah pedalaman. Apalagi kebanyakan madrasah itu swasta, sehingga sarana dan prasarana akan menjadi kendala yang luar biasa,” ucap Andri.

Namun, pada prinsipnya kebijakan pemerintah jika ditilik secara objektif, kata Andri, tentu memiliki kebermanfatan. Untuk pemberlakuan UNBK itu sendiri, jika diselenggarakan secara nasional pada seluruh madrasah akan lebih efisien dan lebih menghemat waktu serta juga menghemat biaya.

Hanya saja yang menjadi masalah, apakah tiap-tiap madrasah bersedia menyediakan perangkat komputer secara lengkap sebagai elemen penting dalam UNBK? Apakah pemerintah mampu menyiapkan secara masif sarana dan prasarana seluruh madrasah? “Ini kiranya menjadi pertimbangan yang matang dan seksama agar UN tahun ini berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan,” tutur Andri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement