Rabu 20 Mar 2019 23:18 WIB

Pelaksanaan UNBK SMP Soromandi Terancam Gagal

pihak sekolah yang tidak dapat menyediakan sarana penunjang pelaksanaan UNBK.

Simulasi UNBK (ilustrasi)
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Simulasi UNBK (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) terpencil di Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) terancam gagal. Dua sekolah yang terancam gagal mengikuti UNBK pada 22-25 April 2019 itu adalah SMPN Satu Atap (Satap) 9 Soromandi dan SMPN 3 Soromandi.

"Ancaman itu datang menyusul kesiapan pihak sekolah yang tidak dapat menyediakan sarana penunjang pelaksanaan UNBK. Kami kekurangan komputer," katanya menjelaskan.

Baca Juga

Kasman, Kepala SMPN Satap 9 Soromandi yang dihubungi wartawan dari Mataram, Rabu (20/3). Lokasi dua sekolah ini memang diketahui berada jauh dari kebisingan kota, tepatnya di daerah pesisir Barat Laut pusat pemerintah Kabupaten Bima.

Meski demikian, semangat untuk memenuhi kebutuhan pendidikan para pelajarnya, pihak sekolah telah mencarikan alternatif lain. "Kemungkinan pelaksanaan UNBK April besok, kami akan menumpang di SMAN 2 Soromandi," ujarnya.

Kemungkinan itu pun telah didukung penuh oleh pihak SMAN 2 Soromandi. Jelang pelaksanaannya, para pelajar kelas IX dari dua sekolah tersebut telah mengikuti uji coba pelaksanaan UNBK di SMAN 2 Soromandi, pada 18-19 Maret 2019. "Dua hari kemarin, murid-murid kelas tiga sudah numpang gladi (uji coba pelaksanaan UNBK) di SMAN 2 Soromandi," ucapnya.

Sementara, Plt Kepala SMAN 2 Soromandi M Rifial Akbar, yang dihubungi wartawan, mengatakan, pihaknya telah mengizinkan untuk dua sekolah tersebut melaksanakan UNBK pada April mendatang. Izin itu diberikan karena SMAN 2 Soromandi memiliki sarana penunjang yang layak untuk pelaksanaan UNBK.

"Kami mengerti kondisi riil dua sekolah ini, karena itu, kami menyambutnya dengan baik. Ini juga demi keberlangsungan pendidikan anak bangsa yang jauh dari akses pendidikan yang layak," kata Rifial Akbar.

Meskipun persoalannya telah terpecahkan, namun Rifial Akbar yang juga masih aktif sebagai Kepala SMAN 1 Soromandi, berharap kepada pemerintah untuk segera memenuhi kebutuhan pendidikan, khususnya di daerah-daerah terpencil. "Ke depannya, kami berharap pemda bisa memberikan perhatian lebih, khususnya di daerah terpencil dengan menyediakan fasilitas ruangan yang layak, seperti laboratorium komputer, dan fasilitas internet," ucapnya.

Lebih lanjut, dukungan untuk pelaksanaan UNBK dua SMP dari daerah terpencil ini, diharapkan dapat memberikan hasil yang memuaskan. Harapan besar juga turut disampaikan untuk mereka agar menjadi generasi penerus bangsa yang mampu mengangkat SDM masyarakat Soromandi.

"Semoga para perserta yang ikut UNBK ini mampu menyelesaikannya dengan baik hingga melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Harap kita, mereka juga mampu berbuat untuk kemajuan Soromandi dan daerah," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement