Senin 18 Mar 2019 14:29 WIB

Khofifah Optimistis Mampu Jaga Akuntabilitas USBN-BKS

Pemanfaatan ponsel pintar menjadi sistem terbaru dari teknologi USBN-BKS di Jatim.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beraktivitas di ruang kerjanya di kompleks kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/2).
Foto: Antara/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beraktivitas di ruang kerjanya di kompleks kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa optimistis mampu menjaga akuntabilitas pelaksanaan Ujian Nasional Berstandar Nasional Berbasis Komputer dan Smartphone (USBN-BKS) di wilayahnya. Hal ini karena Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Jatim telah menyiapkan 5.000 soal.

"Sehingga bisa dipastikan setiap siswa akan mendapat soal yang berbeda. Saya melihat ada improvement pada USBN-BKS tahun in, setiap siswa dipastikan akan fokus pada komputer/laptopnya masing-masing karena soalnya berbeda," kata Khofifah dalam pesan resmi yang diterima Republika, Senin (18/3).

Baca Juga

Khofifah menjelaskan, pemanfaatan ponsel pintar menjadi sistem terbaru dari teknologi USBN-BKS di Jatim.  Meski menggunakan ponsel, segi keamanan mampu diantisipasi. Contohnya, saat siswa mengakses atau login ke aplikasi maka akses ke laman lain akan dikunci.

Di sisi lain, Khofifah menegaskan, hasil USBN-BKS saat ini menjadi penentu 100 persen kelulusan siswa. Oleh sebab itu, kejujuran menjadi bagian yang sangat penting saat pelaksanaan ujian akhir ini.

Khofifah juga berharap, kecepatan mengetahui hasil proses pelaksanaan ujian dapat terlaksana di masa mendatang. Seusai pelaksanaan ujian, siswa bisa langsung mengetahui hasilnya. Dalam hal ini meski informasi tersebut hanya di lingkup guru atau internal pengawas.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Saiful Rachman, mengatakan, pelaksanaan USBN di Jatim sudah menginjak tahun ketiga dan persiapannya sudah semakin baik. Jumlah peserta ujian USBN-BKS tahun ini sekitar 175 ribu. Untuk mengantisipasi semua kejadian pada pelaksanaan USBN-BKS, di setiap sekolah juga sudah disiapkan proktor-proktor dan Unit Reaksi Cepat (URC).

 

Khusus tahun ini juga, lanjut dia, Jatim memang akan menerapkan ujian berbasis smartphone. Perbandingan sekolah yang menggunakan smartphone mencapai hampir 50 persen dari total sekolah yang tersedia.

“Terkait pemakaian smartphone, ibu Gubernur menyarankan untuk tetap menggunakan laptop karena beberapa soal seperti matematika membutuhkan jangkuan yang lebih luas,” urai Saiful sapaan akrab Kadisdik Prov. Jatim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement