Senin 03 Dec 2018 15:34 WIB

Pengamat: Pembuatan Soal USBN oleh Guru Perlu Dikaji

75-80 persen soal USBN 2018 disusun oleh masing-masing guru di satuan pendidikan

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Pelajar melaksanakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) / Ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pelajar melaksanakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat pendidikan sekaligus Direktur Utama PT Eduspec Indonesia Indra Charismiadji menilai pembuatan soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tahun 2019 perlu dikaji. Alasannya 75-80 persen soal USBN tahun 2018 disusun oleh masing-masing guru di satuan pendidikan.

Padahal, kata Indra, kualitas guru di satuan pendidikan di setiap daerah masih banyak yang rendah. Sehingga kerap kali soal yang muncul dalam USBN tidak berbobot, bahkan pernah muncul soal yang berbau sara.

“Membiarkan mereka (guru) membuat soal ujian sendiri sedangkan kita semua tahu kualitas gurunya, hasil penyusunan mereka pun sudah dapat diprediksi,” kata Indra saat dihubungi Republika, Senin (3/12).

Indra mengusulkan, daripada mengeluarkan anggaran besar untuk penyusunan soal-soal USBN lebih baik Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) difokuskan untuk menyaring guru-guru yang berkualitas. Karena tugas BSNP juga seharusnya menjadi lembaga standar pendidik.

“Bisa dibuat seperti pilot atau dokter kan, baru boleh terbang bawa penumpang atau praktek kalau punya kemampuan ini itu dan seterusnya,” jelas Indra.

Sebelumnya, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menetapkan POS Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional (UN) tahun 2019. POS USBN dan UN adalah ketentuan yang mengatur penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan USBN dan UN tahun 2019. Secara umum, kebijakan USBN dan UN tahun 2019 tidak jauh berbeda dengan kebijakan tahun 2018. Perbedaannya hanya pada jadwal pelaksanaan dan proyeksi jumlah peserta.

Ketua BSNP Bambang Suryadi menyampaikan, terkait soal untuk USBN ada soal Pilihan Ganda (PG) sebanyak 90 persen dan soal uraian sebanyak 10 persen. Masih ada soal dari Pusat sebanyak 20-25 persen. Sisanya, 75-80 persen soal USBN disusun oleh masing-masing guru di satuan pendidikan yang dikonsolidasikan oleh MGMP/KKG/Forum Tutor/Pokja Pondok Pesantren Salafiyah.

"Soal UN 100 persen disiapkan oleh Pusat. Semua soal dalam bentuk pilihan ganda, kecuali soal Matematika SMA/MA, SMK/MAK dan Paket C/Ulya yang terdiri atas pilihan ganda dan isian singkat. Demikian juga soal yang berorientasi pada penalaran tingkat tinggi (HOTS), masih diterapkan dalam UN 2019," kata Bambang di Jakarta, Senin (3/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement