Senin 18 Mar 2019 18:23 WIB

Menperin: Capaian Pendidikan Vokasi Industri Lampaui Target

Pencapaian program pendidikan vokasi industri melampaui target yang ditetapkan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Esthi Maharani
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melakukan peluncuran program pendidikan vokasi industri di wilayah Jawa Barat, di PT Anugrah Indofood Barokah Makmur Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, Senin (18/3).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melakukan peluncuran program pendidikan vokasi industri di wilayah Jawa Barat, di PT Anugrah Indofood Barokah Makmur Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, Senin (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto melakukan peluncuran program pendidikan vokasi industri SMK se-Jawa Barat di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi Senin (18/3). Program yang memasuki tahap kesepuluh ini dalam rangka membangun link and match antara industri dengan SMK.

Peluncuran program pendidikan vokasi industri tersebut berlokasi di PT Anugerah Indofood Barokah Makmur Sukabumi. Selain Menperin, dalam kesempatan itu hadir pula Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad, dan Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto, serta Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

‘’ Pencapaian program pendidikan vokasi industri melampaui target yang ditetapkan,’’ ujar Menperin Airlangga Hartarto kepada wartawan.

Awalnya Kementerian Perindustrian menargetkan sebanyak 2.600 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 750 industri yang akan terlibat dalam program pendidikan vokasi link and match pada 2019. Namun, hingga tahap kesepuluh peluncuran program ini jumlah yang terlibat telah melampaui target. Jumlah SMK yang terlibat encapai sebanyak 2.612 dan 899  perusahaan serta yang perjanjian kerjasama sebanyak 4.993. Oleh karena itu kata Airlangga, pemerintah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak SMK dan industri yang sangat antusias ikut serta dalam program strategis tersebut.

Dari catatannya Kemenperin sudah dua kali melakukan peluncuran pendidikan vokasi di Jawa Barat. Dipilihnya Jabar terang Airlangga karena merupakan wilayah yang memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor industri manufaktur. Sehingga kerjasama antara SMK dan perusahaan dapat dengan mudah dilakukan.

Contohnya pada Senin ini dilakukan penandatanganan sebanyak 631 perjanjian kerja sama, antara 128 industri dengan 415 SMK. Sehingga total perjanjian kerja sama hingga tahap kesepuluh, sebanyak 4.993 yang sudah ditandatangani.

Setiap industri lanjut Airlangga dapat membina lebih dari satu SMK. Sejak diluncurkan tahun 2017, program pendidikan vokasi link and macth SMK dan industri diproyeksi telah menggandeng lebih dari 400 ribu siswa-siswi SMK mulai wilayah Jawa, Sumatera hingga Sulawesi.

Airlangga berharap, pelaku industri untuk terus melakukan pembinaan dan pengembangan kepada SMK di wilayahnya. Selain itu para kepala SMK untuk proaktif dalam mengembangkan link and match dengan dunia industri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement