REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengungkap salah satu perbedaan pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2018 ini adalah adanya soal isian singkat atau essay di mata pelajaran matematika jenjang sekolah menengah atas (SMA).

Kepala BSNP Bambang Suryadi mengatakan, mulai tahun essay untuk mata pelajaran matematika. Nantinya, siswa akan diberikan lembar jawaban ujian nasional (LJUN) untuk mengisi pertanyaan essay dan diperiksa oleh komputer.

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan, komposisi soal isian singkat matematika hanya 10 persen. Ia mencontohkan kalau total ada 40 soal matematika, sebanyak empat soal diantaranya soal essay. Ia menambahkan, Kemendikbud masih menguji coba UN dengan essay ini dan diharapkan bisa diaplikasikan di mata pelajaran lainnya seperti Fisika, Kimia.

"Karena UN dengan essay itu mendorong anak-anak untuk bernalar dan argumentasi. Siswa bisa belajar sesuai ekspektasi," katanya saat konferensi pers persiapan penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018, di Jakarta, Selasa (13/3).

Harapannya, guru pun bisa mengajar dengan standard yang lebih tinggi. Kalau murid terus menerus hanya diajarkan hapalan maka sekolah berfungsi seperti tempat bimbingan belajar (bimbel).

"Itu yang tidak kami kehendaki," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika