Kamis 18 Jan 2018 19:35 WIB

Tambahan Kuota SBMPTN Diklaim untuk Permudah Calon Mahasiswa

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Endro Yuwanto
Sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN 2018 di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta, Selasa (16/1).  Sosialisasi diberikan panita lokal dari lima perguruan tinggi negeri DIY kepada 425 kepala sekolah seluruh DIY.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN 2018 di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta, Selasa (16/1). Sosialisasi diberikan panita lokal dari lima perguruan tinggi negeri DIY kepada 425 kepala sekolah seluruh DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Pusat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 Ravik Karsidi mengklaim, peningkatan kuota peserta SBMPTN bertujuan untuk memberi kemudahan kepada calon mahasiswa.

"Jangan salah interpretasi ya, target 200 ribu peserta itu justru untuk memudahkan peserta," kata Ravik melalui pesan singkat kepada Republika.co.id, Kamis (18/1).

Ravik menjamin, target peserta hingga mencapai 200 ribu tersebut tetap akan terlayani. Sebab, panitia telah menyediakan dua alternatif, yaitu dengan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) dan ujian tulis berbasis cetak (UTBC).

Ravik melanjutkan, untuk biaya administrasi pendaftaran SBMPTN tahun ini tetap ada. Namun, harganya tidak mengalami kenaikan tetap Rp 200 ribu. Meski begitu, hingga saat ini ia belum bisa memberi penjelasan terkait rencana penggunaan android dalam SBMPTN tahun 2018. "Belum ya, masih lama," kata dia singkat.

Sebelumnya, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyebutkan, ponsel pintar atau android bisa digunakan dalam pelaksanaan SBMPTN 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement