Ahad 14 Jan 2018 11:08 WIB

3 Murid Indonesia Harumkan Bangsa di World Scholar’s Cup

Rep: MGROL 99/ Red: Indira Rezkisari
Kampus Yale
Foto: Max Pixel
Kampus Yale

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada kata tidak mungkin, semuanya pasti bisa didapatkan asalkan ada usaha di balik setiap keinginan. Tak pandang usia, siapapun bisa menjadi hebat bila mau belajar. Sama halnya dengan tiga anak Indonesia yang berhasil menyabet medali di ajang internasional. Mereka adalah Farah Abigail (13 tahun), Btari Adhiesta Larasati Laksono (13) dan Muhammad Bey Ali (13).

Dengan latar belakang yang berbeda, ketiga anak Indonesia ini punya satu impian yang sama yakni mengharumkan nama bangsa lewat prestasi di ajang World Scholar’s Cup (WSC). WSC sendiri merupakan suatu program kompetisi akademis internasional yang diadakan setiap tahun oleh DemiDec Los Angeles Amerika Serikat.

Program WSC berfokus untuk membawa para pelajar dari berbagai budaya yang berbeda untuk bersama-sama mendiskusikan isu-isu dan ide-ide yang relevan saat ini. Dalam program ini, peserta berinteraksi dengan ribuan pelajar dengan beragam budaya dan latar belakang. WSC tidak hanya menekankan pada aspek akademis, melainkan juga pada aktivitas-aktivitas lain yang menyenangkan dan memperkaya pengalaman, seperti “Scholar's Scavenge”.

Scholar’s Scavenge merupakan aktivitas luar ruangan yang mengajak peserta yang secara acak dipilih dari berbagai negara, dimasukkan ke dalam suatu tim. lalu diwajibkan untuk menyelesaikan beberapa tugas. Dengan melakukan tugas-tugas yang dinstruksikan tersebut, para peserta dari berbagai negara, budaya dan latar belakang yang berbeda jadi saling mengenal dengan baik. Tidak hanya itu, WSC juga memiliki beragam acara lain seperti Cultural Fair, Scholars Ball, Scholar’s Show, College Panel dan Award Ceremony.

Kompetisi terbuka untuk para pelajar SMA dan SMA di seluruh dunia ini mengujikan beberapa kemampuan seperti Team Debate, Collaborative Writing, Scholar’s Bowl dan berbagai soal tertulis (“Challenge”) dari enam subyek yang dirancang khusus yakni Science, Social Studies, History, Literature, Art dan Special Area.

Ajang internasional ini dikemas dalam tiga babak, yakni Regional Round, Global Round, dan Tournament of Champions. Farah, Bey dan Adhiesta berhasil mendapatkan 18 medali pada babak penyisihan Regional Round yang diadakan di Jakarta, 6-7 Mei 2017 lalu.

Kemudian di Global Round, Juli lalu mereka memboyong 12 medali melawan beberapa negara seperti Singapura, India, Cina di Hanoi, Vietnam. Lolos di babak tersebut, membawa mereka untuk melenggang di ajang yang lebih besar lagi yakni Tournament of Champions yang diselenggarakan di Yale University, New Heaven, Amerika Serikat. Di Negara Pam Sam, ketiganya menyabet total 20 medali pada tahap tersulit, Tournament of Champions yang diikuti oleh 1.200 peserta dari lebih dari 50 negara yang telah tersaring dari tahap sebelumnya.

photo
(Dari kiri ke kanan) Btari Adhiesta Larasati Laksono, Farah Abigail, dan Muhammad Bey Ali.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement