Sabtu 28 Oct 2017 19:31 WIB

Mendikbud: Tumbuhkan Literasi Anak dalam Berbagai Aspek

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ratna Puspita
Mendikbud, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, dalam agenda Pustekkom Kemdikbud, di Hotel Oasis Amir, Jakarta (27/09/2017).
Foto: istimewa
Mendikbud, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, dalam agenda Pustekkom Kemdikbud, di Hotel Oasis Amir, Jakarta (27/09/2017).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memandang perlu penumbuhan literasi berbagai aspek pada anak muda. "Aspek itu tak hanya kemampuan baca tulis," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Sabtu (28/10).

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengatakan pengaruh kehidupan global memakma segenap komponen membekali kecerdasan berliterasi anak. Literasi anak menurut dia, tidak semata-mata baca dan tulis, tetapi ada bidang teknologi informasi, hukum, politik, ekonomi, budaya, dan berkomunikasi lewat media sosial.

Ia optimistis literasi itu membuat anak Indonesia mampu berperan dan bersaing dalam kehidupan global. Kendati demikian, menurut dia, kecerdasan berliterasi perlu diiringi penguatan karakter.

Muhadjir beralasan bangsa berkarakter kuat dan tangguh, mampu menghadapi berbagai tantangan. Muhadjir menyebut membangun karakter bangsa dimulai dari karakter warganya.

Ia mengajak komponen bangsa meningkatkan karakter dirinya. "Kita tinggalkan kebiasaan kurang baik, satukan tekad," tutur dia. 

Luncurkan 10 Buku

Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan 10 buku Gerakan Literasi Nasional (GLN). "Tim GLN menerbitkan 10 buku terkait GLN," kata Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud Dadang Suhendar. 

Ia menjabarkan 10 buku terkait GLN, yakni, Buku Peta Jalan, Panduan, Modul dan Pedoman Pelatihan Fasilitator, Pedoman Penilaian dan Penskoran, serta materi pendukung GLN. Ia mengingatkan GLN merupakan salah satu implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

Dadang berujar penerbitan buku, bentuk dukungan terhadap GLN. Ia mengingatkan, gerakan literasi tak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi sosial, pegiat literasi, orang tua, dan masyarakat

Dadang optimistis buku-buku pendung GLN bermanfaat bagi pemerintah dan pemangku kepentigan membangun budaya literasi. Dalam puncak acara Bulan Bahasa dan Sastra 2017, ia menyampaikan apresiasi pada PT Pos Indonesia, Perpustakaan Nasional, BNI, Bank mandiri, Otoritas Jasa Keungan (OJK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Google, perguruan tinggi, serta komunitas dan pegiat literasi. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement