REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Perhatian kalangan industri atau perusahaan terhadap pendidikan masih amat minim. Terlebih perhatian mereka terhadap keberadaan sekolah menengah kejuruan (SMK).

Hal itu ditandai dengan masih rendahnya industri yang bersedia bermitra dengan SMK. “Memang ada perusahaan yang mau bermitra dengan SMK tapi masih banyak yang belum bersedia bekerja sama,” ujar Direktur SMK Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Joko Sutrisno, pada konferensi pers di Kantor Kemendiknas, Selasa (11/5), di Jakarta.

Ironisnya, perusahaan asing malah sudah mulai melirik SMK. Ia memberi contoh perusahaan dari Cina yang lebih bersedia bekerja sama dengan SMK Indonesia.

joko juga mengeluhkan rendahnya partisipasi badan usaha milik negara (BUMN) juga kurang terhadap SMK. Bahkan, dari ratusan perusahaan yang ada, hanya 13 peruahaan yang mendukung acara Lomba Kompetensi Siswa SMK.

Ikuti Whatsapp Channel Republika