Rabu 30 Aug 2017 14:15 WIB

Mendikbud: Setiap Anak Harus Tumbuh dengan Keunikan Sendiri

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, pendidikan tidak boleh seragam dan setiap anak harus tumbuh dengan keunikannya sendiri.

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencanangkan pendidikan tidak boleh seragam. Termasuk untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) juga tidak boleh seragam. Bajunya juga jangan repot-repot seragam," ujar Muhadjir saat pemberian bantuan layanan PAUD dari UNICEF dan IKEA Foundation untuk tingkatkan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Jakarta, Rabu.

Mendikbud mengatakan, sekolah seharusnya membiarkan anak lahir dengan kodratnya sendiri dan tidak perlu dibentuk gurunya.

"Biarkan anak hidup sesuai dengan zamannya, hadir dengan programnya sendiri," katanya menambahkan.

Hal itu karena anak akan menghadapi masalahnya sendiri pada zamannya dan ia akan menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.

"Kalau nanti di PAUD, ada anak nakal. Jangan anggap itu suatu kekurangan. Tapi, itu justru hal yang positif, anak nakal kalau diarahkan ke arah yang positif maka ia akan menjadi positif," katanya.

Anak, lanjut Muhadjir, memiliki keunggulannya masing-masing dan keunggulan itu yang harus dikembangkan. Dalam kesempatan itu juga dijelaskan Kemendikbud bekerja sama dengan UNICEF dan IKEA Foundation untuk tingkatkan layanan pendidikan anak usia dini (PAUD).

Kerja sama itu meliputi perbaikan lingkungan PAUD agar aman dan nyaman bagi anak-anak usia dini, peningkatan kualitas tumbuh-kembang melalui integrasi layanan kesehatan, gizi, perlindungan dengan metode pembelajaran berbasis bermain yang berfokus pada anak, serta meningkatkan kapasitas guru, tenaga kependidikan, kelompok orang tua dan masyarakat. PAUD juga memiliki peran penting dalam tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement