REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Podomoro University Edvi Gracia mengatakan, Podomoro University terus mencermati kebutuhan industri yang terus berkembang. Ini dilakukan agar lulusan universitas sesuai dengan kebutuhan industri.
"Mencermati kebutuhan industri harus dilakukan untuk menyesuaikan proses pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan industri. Metode pembelajaran yang konvensional sudah ditinggalkan para dosen kami dan mulai menerapkan ‘do learn’ sehingga lebih memberikan pemahaman sebuah teori atau praktik di bidang ilmu masing-masing," katanya dalam siaran pers, Sabtu (15/4).
Dalam metode 'do learn' mahasiswa langsung praktik di semester awal baru kemudian belajar teori sehingga mereka memahami kekurangan yang harus diperbaiki. Selain itu mereka juga mampu melihat kemungkinan solusi dari permasalahan yang mereka hadapi.
Para mahasiswa, terang Edvi, bisa magang di perusahaan yang bekerjasama dengan universitas. Mereka bisa mengenal dunia industri, mempelajari seluruh aspek yang terkait untuk mengembangkan soft skills maupun hard skills. Proses pembelajaran seperti ini disebut proses pembelajaran melalui laboratorium organik. Dengan mengenal langsung industri bahkan dalam grup perusahaan, mahasiswa dapat memahami budaya kerja yang berwawasan luas.
Dalam rangka menciptakan kualitas internasional, ujarnya, pihaknya juga terus berupaya melakukan kerjasama dengan berbagai institusi baik dalam maupun luar negeri. Kerjasama luar negeri dibangun sejak awal dengan kampus di luar negeri seperti Babson College di AS.
Babson College merupakan kampus yang mengajarkan entrepreneurship unggul di AS. Untuk itu penting bekerjasama dengan mereka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
