Sabtu 03 Dec 2016 03:26 WIB

Indonesia Targetkan Raih 3 Mendali Emas di IJSO 2016

Logo Kemendikbud
Logo Kemendikbud

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 378 siswa dari 48 negara akan berkompetisi dalam ajang "International Junior Science Olympiad (IJSO) 2016", yang diselenggarakan di Bali pada 3 Desember hingga 11 Desember mendatang. Indonesia menargetkan bisa meraih tiga mendali emas dalam IJSO 2016.

"Rencananya IJSO 2016 akan digelar di Kamboja. Namun, karena ada masalah di negara tersebut maka pelaksanaan IJSO dialihkan ke Indonesia,” kata Direktur Pembinaan SMP, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Supriano dalam siaran pers, Jumat (2/12).

Ia menjelaskan, pihaknya menargetkan perolehan medali 3 medali emas dalam IJSO 2016. Target itu lebih tinggi dibanding perolehan medali pada IJSO 2015 di Korea Selatan, yaitu 2 medali emas.

"Sebagai tuan rumah, kami optimis siswa Indonesia bisa meraih prestasi lebih baik dibanding tahun lalu di Korea Selatan yang hanya 2 medali emas. Karena siswa kita tak perlu melakukan penyesuaian lingkungan lagi," katanya.

Meski begitu, Supriano mengakui jika target meraih tiga mendali emas masih terbilang sulit. Hal tersebut karena kompetisi dalam IJSO sangatlah ketat. Salah satu lawan tersulit yang harus dihadapi Indonesia adalah Cina.

"Negara yang menjadi lawan tersulit adalah China, Taiwan, German, Korea dan negara-negara pecahan Uni Sovyet," ucapnya.

Supriano melanjutkan, materi yang dilombakan adalah Biologi, Kimia, Fisika dan Matematika. Tesnya meliputi pilihan ganda, teori, dan tes praktik (eksperimen). Ia mengungkapkan siswa-siswa Indonesia yang akan berlomba di IJSO telah mendapatkan latihan selama 1 bulan terakhir.

"Mereka sebenarnya sudah punya dasar keilmuan yang mumpuni, karena pernah menjadi juara dalam kompetisi Olimpiade Sains Nasional (OSN)," ujarnya.

Sebanyak 12 siswa Indonesia akan bertanding dalam IJSO di Bali, yaitu Albert Sutiono, Aditya David Wirawan, Wiston Cahya, Nixon Widjaja, Raymond Valentino, Arkananta Rasendriya, Tomotius Jason, Tanya Nuhaisi Wulandari, Epafroditus Kristiadi Susetyo, Gede Aryana Saputra, Hanif Ahmad Jauhari dan Joan Nadia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement