Senin 24 Oct 2016 16:11 WIB

9.000 Pendidik se-Indonesia Hadiri TPN 2016

Rep: Umi Nur Fadilah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supri
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 9.000 pendidik dari seluruh Indonesia akan berkumpul dalam acara Temu Pendidik Nusantara (TPN) 2016 pada 28-29 Oktober 2016 di Jakarta. Pertemuan antara para guru, kepala sekolah, pegiat pendidikan, orang tua, akademisi itu akan membahas tema Merdeka Belajar.

"TPN ini merupakan wadah berkumpul, belajar, dan berkolaborasi bagi para pendidik," kata Direktur Utama Kampus Guru Cikal, Najelaa Shihab di Jakarta Senin (24/10).

Wanita yang akrab disapa Ela itu menjelaskan, TPN merupakan konferensi pendidikan berskala nasional. TPN juga merupakan wadah berkumpul, belajar, serta berjejaring bagi para pendidik bangsa. Ia menyebut, TPN merupakan refleksi ihwal memajukan pendidikan adalah tanggung jawab semua elemen dalam masyarakat, pusat maupun daerah, sekolah maupun keluarga.

"TPN digunakan debat untuk belajar, melihat praktik-praktik baik, cerita nyata apa yang sudah dilakukan. Kolaborasi  antarpendidik," ujar Ela.

Ia berujar, TPN yang sudah diselenggarakan tiga kali berturut-turut akan menampilkan contoh praktik cerdas bagaimana menghasilkan inisiatif baru yang memberikan implikasi luas dalam dunia pendidikan. Setidaknya ada enam topik besar yang akan dibahas, yakni kurikulum efektif, asesmen otentik, menumbuhkan kreatifitas, gemar belajar, kearifan lokal, literasi dan integrasi.

TPN 2016 akan mengangkat tema Merdeka Belajar. Tema tersebut merujuk pada kebebasan untuk belajar yang tidak hanya bagi murid, tapi juga bagi guru dan seluruh elemen pendidikan. "Hanya dalam kemerdekaan, pendidik dan anak dapat saling belajar karena sejatinya Indonesia tidak pernah berhenti belajar," tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Living Quran Dyah Wahyuningsih menceritakan pengalam mengikuti TPN 2015, Living Quran pernah satu tempat dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Awalnya, Dyah sempat bingung apa hubungan Living Quran dengan KPK.

"Kami baru tahu, KPK ingin menanamkan sikap jujur sejak dini pada pelajar. Sementara kami menanamkan akhlak mulia. Jadi nyambung kami berbagi informasi," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pelaksana IniBudi.org Wilita Putrinda mengatakan, pihaknya akan berbagi bagaimana membuat video sebagai ajang belajar bagi guru-guru. "Intinya buat video handal. Tapi ini dijadikan alat membantu belajar agar anak itu jadi seneng belajar," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement