Sabtu 22 Oct 2016 09:15 WIB

Kemenag Akui KIP untuk Santri Terlambat

Peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS(, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan Kartu Indonesia Pintar di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS(, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan Kartu Indonesia Pintar di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring dengan penyaluran manfaat PIP, Kementerian Agama juga terus memproses pencetakan Kartu Indonesia Pintar (KIP). 

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Mohsen menerangkan, sebanyak 727 KIP sudah tercetak dan secara simbolis akan diserahkan Sabtu (22/10) kepada santri, bersamaan dengan peringatan Hari Santri dan gelaran Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) VII di Serang, Banten.

“Sebanyak 41.866 KIP diperkirakan akan selesai pada akhir Oktober 2016 untuk kemudian langsung didistribusikan ke para santri penerima,” jelasnya, Sabtu (22/10)

Mohsen mengakui proses penerbitan KIP santri ini sedikit terlambat. Pasalnya, KIP baru bisa diterbitkan setelah diverifikasi dengan Basis Data Terpadu yang dimiliki oleh Tim Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Selain itu, papar Mohsen, proses pendataan juga terkendala karena santri pondok pesantren sebagian besar berjauhan dari tempat tinggal orang tua, bahkan sampai beda provinsi. Komunikasi antar santri dan orang tua terbatas, apalagi di sebagian besar pondok pesantren santri memang dilarang menggunakan handphone atau alat komunikasi.

Meski demikian, proses pencetakan KIP terus dilakukan hingga baik kartu maupun manfaatnya bisa disalurkan secara optimal dan penuh tanggung jawab.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement