Ahad 29 Nov 2015 03:00 WIB

243 PTS Dinonaktifkan Hingga Akhir Tahun

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir (kiri) bersama Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot Sulistio Wisnubroto (kanan) menjadi pembicara dalam acara diskusi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir (kiri) bersama Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot Sulistio Wisnubroto (kanan) menjadi pembicara dalam acara diskusi "Energi Kita" di Jakarta, Ahad (12/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menargetkan sebanyak 243 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) akan dinonaktifkan hingga akhir tahun.

"Ada 243 PTS yang dinonaktifkan, saat ini baru 119 perguruan tinggi yang masih berstatus nonaktif, sedangkan sisanya akan terselesaikan pada akhir Desember 2015," katanya seusai menghadiri seminar 'Memperkuat Sinergi dan Integritasi Pencapaian Excelent University Untuk Keunggulan Bangsa' di Unair Surabaya, Sabtu (28/11).

Ia mengatakan, perguruan tinggi yang dinonaktifkan saat ini sedang mengalami masalah, pertama rasio dosen dan mahasiswa, kedua konflik antara yayasan dengan rektor, atau proses pembelajaran yang tidak sesuai. "Perguruan tinggi yang telah nonaktif itu akan dikelompokkan sesuai dengan masalahnya, kemudian akan dibina, sedangkan masalah rasio dosen dan mahasiswa sudah tertera dalam peraturan menteri," kata dia.

Menurut dia, rasio ideal dosen dan mahasiswa untuk perguruan tinggi jurusan eksak 1:20 dan sosial 1:30, sedangkan swasta untuk eksak 1:30 dan sosial 1:45, namun yang terjadi ada 1:100, 1:200 bahkan yang paling tinggi 1:750. "Peraturan masalah rasio dosen dan mahasiswa ditandai dari dikeluarkannya Nomor induk dosen khusus (NIDK), karena selama ini penghitungan rasio dosen dan mahasiswa basisnya dosen yang memiliki nomor induk dosen nasional (NIDN)," katanya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, perguruan tinggi yang dinonaktifkan paling banyak ditemukan di wilayah DKI Jakarta, Jatim, Jabar dan Sumatra utara. Sekadar diketahui, saat ini PTS yang berstatus nonaktif lima diantaranya berasal dari Surabaya, yaitu sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Yapan, STIE Artha Bodhi Iswara (ABI), STIE Pemuda, Univesrsitas Teknologi Surabaya (UTS) dan Institut Teknologi Pembangunan Surabaya (ITPS).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement