Jumat 18 Sep 2015 08:28 WIB

Prof Didin Hafidhuddin: Jamaah Haji Korban Crane, Syahid Ukhrowi

Masjidil Haram
Foto: Antara
Masjidil Haram

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para jamaah haji yang meninggal dunia karena tertimpa crane raksasa yang terjungkal di Masjidil Haram, Jumat (11/9) pekan lalu, insya Allah tergolong syahid. “Mereka termasuk syahid ukhrowi, yakni syahid yang  tidak dalam keadaan  perang, tapi mendadak,” kata Guru Besar IPB Bogor Prof Dr KH Didin Hafihuddin MS, Jumat (18/9).

KH Didin menambahkan, banyak contoh orang yang mati mendadak, dan tergolong syahid ukhrowi. “Misalnya, seorang suami yang pergi mencari rezeki Allah, tiba-tiba tertabrak atau tercerbur ke sungai sehingga meninggal dunia,” kata Didin saat mengisi pengajian guru dan staf administrasi Sekolah Bosowa Bina Insani di Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/9).

Contoh lain, orang yang tewas akibat kebakaran. “Atau, orang yang tiba-tiba terkena serangan jantung dan meninggal seketika. Yang penting, mereka semua dalam keadaan baik, tidak sedang berbuat maksiat,” papar Direktur Pasca Sarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor itu.

Orang yang syahid ukhrowi, Didin menambahkan, diperlakukan sama seperti orang yang mati biasa. “Jenazahnya dimandikan dan dikafani. Berbeda halnya dengan syahid duniawi , jenazahnya tidak perlu dimandikan dan dikafani,” ujar mantan Ketua Umum Baznas tersebut.

Badai kencang dan hujan es mengakibatkan satu dari 15 crane raksasa yang mengelilingi Masjidil Haram terjungkal pada Jumat (11/9) . Jatuhnya crane raksasa yang dipegang kontraktor Bin Ladin Group pada pukul 17.23 Waktu Arab Saudi (WAS) itu menewaskan  107   orang dan menyebabkan 238 jamaah terluka. Dari kalangan jamaah Indonesia, 11 jamaah  meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement