REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- SD Negeri Margajaya I, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat menggunakan aksara Sunda pada papan nama sekolah sebagai upaya pelestarian budaya bangsa.
"Kita patut mengapresiasi langkah SD Negeri Margajaya I dengan para budayawan yang memulai penggunaan aksara Sunda pada papan nama sekolah," kata Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman, saat meresmikan penggunaan aksara Sunda di SD Negeri Margajaya, Kota Bogor, Rabu (26/8).
Menurut Usmar, langkah yang dilakukan SD Negeri Margajaya I tersebut sebagai upaya untuk membudayakan dan melestarikan budaya Sunda di tengah-tengah generasi muda saat ini. "Diharapkan gerakan ini bisa ditiru sekolah lainnya yang ada di Kota Bogor," kata Usmar.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Edgar Suratman menilai penggunaan aksara Sunda pada papan nama sekolah di SD Negeri Margajaya I turut mendukung gerakan Bogoh Ka Bogor yang telah dicanangkan oleh pemerintah kota.
"Kita telah menggerakkan Bogoh Ka Bogor, kalau sudah cinta ke Bogor ya harus Ngabogor," kata Edgar.
Edgar mengatakan, Dinas Pendidikan Kota Bogor memiliki program Ngabogor dalam mendukung gerakan Bogoh Ka Bogor. Ngabogor itu dapat dimaksudkan benar-benar cinta ke Bogor yang ditunjukkan dengan sikap, prilaku dan perbuatan.
"Dalam Ngabogor itu ada empat gerakan yakni lingkungan, kepribadian, keimanan dan cinta terhadap budaya. Melalui Ngabogor ini kita mendorong setiap sekolah memiliki karakter masing-masing dari keempat karakater tadi," katanya.
Kepala Sekolah SD Negeri Margjaya I, Moch Hamzen mengatakan, penggunaan aksara Sunda pada papan nama sekolah merupakan langkah yang dilakukan pihaknya untuk mendukung program Bogoh Ka Bogor. "Penggunaan aksara Sunda ini berkaitan juga dengan program Rebo Nyunda yang sudah dilaksanakan di Kota Bogor setiap Sabtu," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
