Selasa 05 May 2015 11:41 WIB

DKI Klaim tak Ada Kebocoran Soal UN SMP

Rep: c11/ Red: Dwi Murdaningsih
  Sejumlah siswa anak berkebutuhan khusus penyandang tuna netra mengikuti Ujian Nasional hari pertama di Kota Bandung, Senin (4/5).  (foto : Septianjar Muharam)
Sejumlah siswa anak berkebutuhan khusus penyandang tuna netra mengikuti Ujian Nasional hari pertama di Kota Bandung, Senin (4/5).  (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budhiman mengatakan hingga sejauh ini belum menemukan kebocoran soal Ujian Negara (UN) di tingkat SMP.

"Belum ada (kebocoran), kami bersyukur Jakarta nggak ada laporan kebocoran. Jadi tingkat SMP sampai hari ini kami belum terima laporan kebocoran maupun kecurangan," kata Arie di Jakarta, Selasa (5/5).

Selain itu Arie menegaskan kebocoran soal UN juga tidak terjadi di tingkat SMA Jakarta. Adapun Sekolah SMP di Jakarta tidak semua menggunakan sistem ujian terbaru dengan computer based test (CBT). Hanya ada satu sekolah swasta yang menggunakan CBT yakni SMP 2 Penabur.

"CBT memang baru tahap rintisan, jadi memang tidak ada paksaan untuk mengikuti jadi dikembalikan pada kesiapan sekolah dan mereka divalidasi oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan," ujar Arie.

Akan tetapi Arie menjelaskan sekolah DKI nantinya ingin menggunakan sistem CBT. Pelaksanaan CBT akan dilakukan secara bertahap di sekolah-sekolah DKI. Untuk pengadaan sendiri nantinya CBT bisa menggunakan laptop.

"Bisa juga dengan laptop. Sebetulnya relatif tidak ada kendala. Jakarta juga kalau jaringan kalau operator paling bagus. Jadi mudah-mudahan tahun depan semakin banyak pelaksana CBT. Mereka sudah lebih siap kok sebetulnya," kata Arie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement