Jumat 27 Mar 2015 11:38 WIB

Demi Keamanan, Naskah UN Dititipkan di Sekolah Polisi

Siswa SMA saat melaksanakan ujian nasional.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Siswa SMA saat melaksanakan ujian nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Naskah ujian nasional (UN) dititipkan Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Kupang. Naskah itu dititipkan sebelum disalurkan ke sekolah-sekolah penyelenggara di wilayah tersebut.

"Kita memilih SPN KUpang untuk menitipkan naskah ujian nasional, demi keamanan naskah ujian nasional yang adalah juga dokumen negara itu," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur Piter Manuk kepada Antara di Kupang, Jumat (27/3).

Penitipan naskah ujian nasional tersebut dilakukan karena naskah yang didatangkan dari Jakarta, belum langsung disalurkan ke seluruh kabupaten dan kota wilayah kepulauan itu, karena harus menanti jadwal keberangkatan angkutan laut yang ada.

Hal lainnya, kata dia, karena seluruh naskah ujian nasional yang diterima, masih harus disortir tanpa membuka segel yang ada, untuk tetap menjaga kerahasisannya.

"Kita sortir hanya untuk mengetahui jumlah dari masing-masing naskah yang ada," kata Piter.

Menurut Piter, naskah ujian nasional sesuai jadwal akan tiba di Kupang pada Sabtu (28/3) besok. Setelah tiba, naskah itu langsung dibawa ke SPN Kupang untuk dilakukan penyortiran.

Pascasortir, naskah mulai disalurkan sesuai jadwal pengakutan armada laut, dengan mempertimbangkan prioritas wilayah terjauh. "Prinsipnya akan ada daerah yang menjadi prioritas penyaluran agar tidak terlambat, sesuai dengan kondisi wilayah. Sementara untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang akan disalurkan paling akhir pada H-3," katanya.

Terhadap prosedur dan jasa pengiriman, Piter mengatakan menggunakan jasa pengiriman PT Pos Indonesia, karena dinilai lebih aman dan layak serta representatif dalam penyaluran naskah ujian nasional, dengan kondisi topografi wilayah yang berpulau ini.

Dia mengatakan PT Pos Indonesia memiliki sejumlah fasilitas kendaraan lintas pulau yang memadai untuk mengangkut semua naskah ujian nasional ke seluruh sekolah penyelenggara ujian nasional di sejumlah pulau yang ada. "Jadi tidak lagi dobel angkutan, karena tersedia kendaraan penyalur, meskipun melalui jalur laut," kata Piter.

Dia mengatakan, jumlah sekolah peserta ujian nasional di seluruh wilayah provinsi ini untuk tahun ajaran 2015 untuk SMA/Madrasah Aliyah (MA) berjumlah 442 sekolah dan SMK berjumlah 203 sekolah. Sementara untuk peserta ujian nasional semua jenjang dari SD hingga SMA dan SMK berjumlah 287.814 siswa, dengan rincian untuk tingkat SMA/MA berjumlah 49.492 siswa, SMK 15.805 siswa.

Sedangkan untuk tingkat SMP berjumlah 95.682 peserta untuk SD berjumlah 118.000 siswa, SMA Luar Biasa berjumlah 63 peserta, Paket C berjumlah 4.854 peserta, Paket B berjumlah 3.882 siswa dan SMP Luar Biasa berjumlah 36 peserta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement