Jumat 13 Mar 2015 14:15 WIB

Siswa Diimbau tak Khawatir UN Online

Rep: Andi Nurroni/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) 2014 di SMP Negeri 1, Jakarta Pusat, Senin (5/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) 2014 di SMP Negeri 1, Jakarta Pusat, Senin (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) meyakinkan siswa peserta Ujian Nasional dengn model tes berbasis komputer atau CBT agar tidak khawatir. Pasalnya, model CBT ibarat memindahkan format kertas menjadi bentuk digital di dalam komputer.

“Formatnya persis seperti paper-based (ujian berbasis kertas), bedanya, kalau CBT, mengisi dalam komputer. Jawaban cukup di-klik, kalau mau kembali ke soal sebelumnya tinggal klik,” ujar staf  Puspendik Suprananto dalam sosialisasi UN 2015 untuk Dinas Pendidikan se-Jawa Timur di Surabaya, Kamis (12/3).

Oleh karena itu, Suprananto meyakinkan siswa dan guru, jangan karena merasa gagap teknologi, siswa dan guru menjadi cemas.  Ia menginformasikan, di Jawa Timr, hasil versifikasi sementara, dari 141 sekolah jenjang SMA/SMK yang mengajukan UN CBT, 73 dinyatakan siap, 66 diberi catatan, serta dua mengundurkan diri. 

Tahun ini, Kemendikbud memberlakukan UN berbasis komputer secara terbatas sebagai percontohan. Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi menyampaikan, ke depan, UN model CBT akan menjadi standar penyelenggaraan UN. 

Ujian berbasis komputer, kata Bambang, jauh lebih murah dari segi anggaran dan lebih aman dari kebocoran.“Siswa akan fokus pada pekerjaannya sendiri dan tidak bisa mencontek. Karena percuma menoleh teman di samping pun, susunan soalnya berbeda,” kata Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement