Kamis 05 Feb 2015 09:57 WIB

Madrasah Belum Siap Ujian Nasional Online

Siswa madrasah membaca buku di perpustakaan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat/ca
Siswa madrasah membaca buku di perpustakaan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Bidang Pendidikan dan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan M Fahmi menyatakan bahwa madrasah di provinsi tersebut belum siap melaksanakan ujian nasional sistem "online" Tahun Pelajaran 2014/2015.

Ketidaksiapan madrasah di Kalsel melaksanakan ujian nasional (UN) dengan sistem online itu, karena minim sarana dan prasarana, serta fasilitas penunjang, ujarnya di Banjarmasin, Kamis.

Ia mengaku sejauh ini pihak Kanwil Kemenag Kalsel belum mengetahui akan adanya pelaksanaan UN sistem online tahun pelajaran 2014/2015 bagi pendidikan madrasah, sebab belum ada petunjuk dari Direktorat Jendral Pendidikan Islam.

"Mengenai pelaksanaan UN sistem Online belum ada pemberitahuan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag pusat, jadi kita belum bisa menaggapi lebih jauh," katanya.

Namun, kata dia, jika direalisasikan pula pada madrasah di daerah ini kemungkinan sangat sulit, sebab minimnya sarana dan fasilitas, terkecuali pemerintah mengadakan sarana dan fasilitas komputer di semua madrasah.

"Saya rasa belum ada juga madrasah di daerah kita ini yang benar-benar memiliki fasilitas komputer lengkap bagi semua muridnya yang mengikuti UN tahun ini, baik tingkat MTs maupun MA," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Murlan mengungkapkan, pihaknya masih menunggu petunjuk Dinas Pendidikan Provinsi untuk menunjuk sekolah mana yang bisa menjadi percontohan UN sistem Online atau Computer Base Test (CBT).

"Saya dengar, percontohan pelaksanaan UN sistem online di Banjarmasin pada sekolah yang dulunya berstatus RSBI, seperti SMPN 1, SMPN 6, SMKN 1 dan SMAN 7," ungkapnya.

"Kalau memang pada sekolah-sekolah tersebut, sarana dan fasilitasnya lengkap, sehingga tidak ada alasan untuk menolak jadi percontohan pelaksanaan UN sistem online di daerah ini," lanjurnya.

Namun, kata dia, apabila memang belum siap sarana dan fasilitasnya tersebut tidak bisa dipaksakan, terkecuali diberlakukan sistem bergilir di mana kelengkapan fasilitasnya ada.

"Tapi yang pasti uji coba dululah, sebagaimana biasa baik itu manual ataupun secara online pelaksanaan UN tersebut," tuturnya.

Menurut dia, dari pemberitahuan Dinas Pendidikan Provinsi, uji coba UN dilaksanakan mulai 10 Februari, dan soal-soal akan didrop pada satu sekolah yang mudah terjaungkau sekolah lain. "Tapi belum tahu di mana," ucapnya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement