Senin 08 Dec 2014 12:40 WIB
Kurikulum 2013

Guru Kebingungan Kurikulum 2013 Disetop

Rep: c 97/ Red: Indah Wulandari
 Mendikbud Anies Baswedan memberikan keterangan pers terkait penghentian pelaksanaan kurikulum 2013 di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Jumat (5/12).(Republika/Agung Supriyanto)
Mendikbud Anies Baswedan memberikan keterangan pers terkait penghentian pelaksanaan kurikulum 2013 di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Jumat (5/12).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Guru merasa kebingungan dengan kebijakan Kemendikbud yang menghentikan Kurikulum 2013 di sebagian sekolah.

"Pemberhentian Kurikulum 2013 di sebagian sekolah membuat guru-guru bingung tentang bagaimana pemberlakuan kurikulum selanjutnya," kata pengajar Sekolah Islam Terpadu (SIT) Fajar Hidayah Kota Wisata Cibubur, Mansur, Senin (8/12).

Meski begitu, ia menilai, keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan untuk mengevaluasi Kurikulum 2013 sudah sangat tepat. Tapi, interval waktu pemberhentiannya di sebagian sekolah terlalu cepat dan dianggap kurang tepat.

"Seharusnya, Kemendikbud memberi tambahan waktu evaluasi satu semester lagi. Pemberhentian ini terlalu cepat," tutur Mansur.

Ia mencermati, banyak guru yang belum memahami Kurikulum 2013 secara menyeluruh. Sehingga merasa kesulitan menerapkannya.

"Dulu kan pelatihan hanya untuk hal-hal tertentu. Misalnya, untuk menjadi pengawas. Sekarang pelatihan dilaksanakan bagi semua guru untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013. Ini hal yang positif," tutur Mansur.

 

Info seputar sepak bola silakan klik di sini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement