Rabu 22 Oct 2014 12:49 WIB

Distribusi Guru Pengaruhi Pemerataan Mutu Pendidikan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Ribuan guru menghadiri acara puncak peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2012 dan HUT ke-67 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang juga dihadiri oleh Presiden Yudhoyono di Sentul International Convention Centre, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Ribuan guru menghadiri acara puncak peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2012 dan HUT ke-67 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang juga dihadiri oleh Presiden Yudhoyono di Sentul International Convention Centre, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Pemeratan wilayah ajar guru berpengaruh pada mutu pendidikan.

"Sebenarnya masalah utama kekurangan guru karena distribusi guru yang tidak merata. Guru lebih banyak terkonsentrasi di kota-kota,"kata Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud Hamid Muhammad, Rabu (22/10).

Sebagai solusinya, perlu dilakukan redistribusi guru sebab saat ini  sekolah di  perkotaan 60 persen kelebihan guru. Sedangkan 37 persen sekolah di pedesaan kekurangan guru, dan 66 persen sekolah di daerah terpencil kekurangan guru.

Hamid menemukan dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) terbaru, terdapat SD di sebuah kota jumlah siswanya hanya  23 orang, tetapi gurunya 16 orang. Selain itu ia juga menemukan di sejumlah SD, jumlah siswanya sebanyak 120 orang namun guru agamanya hingga lima orang.

Kebutuhan  guru kelas SD negeri saat ini mencapai 3.019 orang. Namun, guru yang tersedia sebanyak 2466 (PNS), sebanyak 524 (non PNS).

Guru Pendidikan Agama Islam yang dibutuhkan di SDN sebanyak 512 orang. Namun guru yang tersedia hanya 302 orang (PNS), 112 orang (non PNS). Guru Penjaskes SDN yang dibutuhkan sebanyak 512 orang, guru penjaskes yang tersedia 313 orang (PNS), 93 orang(non PNS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement