Senin 18 Aug 2014 19:01 WIB

Mendikbud: Bangsa Kita Kurang 'PD' Gunakan Bahasa Indonesia

Mendikbud, Muhammad Nuh
Foto: Republika/Yasin Habibi
Mendikbud, Muhammad Nuh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bangsa Indonesia kurang percaya diri untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai identitas diri bangsa sehingga sampai kini bahasa Indonesia masih ditempatkan secara kurang terpuji.

"Kita bisa lihat penamaan pusat perbelanjaan, perumahan, jalan-jalan dan nama-nama tempat bisnis lainnya lebih bangga menggunakan bahasa asing. Bangsa kita ini tidak "PD" (percaya diri-red) menggunakan bahasanya sendiri," kata Mendikbud pada seminar bahasa dan lokakarya lembaga adat sekaligus pemberian anugerah kebahasaan kepada sejumlah tokoh, Senin (18/8).

Fakta tersebut menjadi salah satu indikasi bahwa bahasa Indonesia masih terpinggirkan di ruang publik. Bahkan kondisi tersebut juga terjadi di lembaga pendidikan dimana dalam kurikulum lama, pelajaran bahasa Indonesia hanya diberikan waktu 2 jam pelajaran saja, sedang bahasa Inggris bisa 4 jam.

"Ini sungguh sangat membuat kita semua menjadi gemas," kata dia.

Lebih lanjut dikatakan Mendikbud beberapa fenomena tersebut menjadi indikasi bahwa hingga kini bahasa Indonesia masih sebatas sebagai bahasa komunikasi dan belum menjadi identitas negara, apalagi sebagai bahasa ilmu pengetahuan. Semestinya bahasa Indonesia bisa menjadi identitas negara sesuai dengan semangat Sumpah Pemuda, satu nusa satu bangsa dan satu bahasa.

Dengan jumlah penutur hampir 350 juta, seharusnya bangsa Indonesia lebih bangga untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bagian dari identitas diri bangsa. Dengan demikian, bahasa Indonesia memiliki daya dongkrak untuk menjadi bahasa dunia.

"Pemerintah terus mendorong agar Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bagian yang melekat di dalam apa saja yang terkait sebagai ideologi politik dan identitas bangsa," kata dia

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement