Jumat 20 Sep 2019 18:27 WIB

Pengenalan Alphabet untuk Pacu Kreativitas Belajar Usia Dini

Penekanan ada dalam penggunaan media pembelajaran yang membuat belajar menyenangkan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) saat mengenalkan Alphabet Book Smartkids Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo.
Foto: Dokumen.
Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) saat mengenalkan Alphabet Book Smartkids Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kemampuan literasi dapat diasah sejak dini dengan dukungan lingkungan bermain. Salah satunya bisa dilakukan lewat memfasilitasi media pembelajaran interaktif pengenalan alphabet.

Pengenalan alphabet merupakan pengenalan literasi dasar untuk anak usia dini. Penekanan ada dalam penggunaan media pembelajaran yang membuat belajar menyenangkan, efektif, dan efisien.

Untuk memudahkan, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merancang pengenalan alphabet khusus. Diimplementasikan untuk memberantas buta aksara dan mengembangkan kecerdasan bahasa.

Ada Alif Nurrahman (Teknologi Pendidikan), Tri Wahyuni (Pendidikan Luar Sekolah), Nawa Prasetyo (Pendidikan Teknik Elektro), serta Neneng Thoyyibah, dan Bondan Raharjo (Pendidikan Teknik Mekatronika).

Mereka mengenalkan alphabet kepada siswa-siswa usia dini menggunakan Metode Participatory Action Research (PAR). Menurut Alif, dengan PAR suasana belajar akan lebih menyenangkan dan menambah semangat anak.

Mulai dari mengenal warna, suara dan huruf ke dalam proses belajar menerapkan visualisasi yang menarik. Itu sesuai sifat dasar manusia yang lebih mudah memahami jika dalam bentuk visual-verbal.

"Begitu pun media permainan yang kami implementasikan didesain secara menarik dengan memadukan belajar dan bermain menjadi satu sentuhan teknologi," kata Alif, Kamis (19/9).

Kondisi itu membuat materi-materi yang disampaikan otomatis mudah dimengerti dan dipaham. Tri menjelaskan, alphabet telah diujicobakan di TK Islam Alquran Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo.

"Media pembelajaran yang tersedia masih sangat minim, media pembelajaran sederhana yang ada tidak sedikit yang sudah rusak termakan oleh waktu," ujar Tri.

Untuk itu, diperlukan penanaman sejak dini, belajar sambil bermain menggunakan media pembelajaran modern. Tujuannya, tidak lain agar belajar menjadi menyenangkan.

Menurut Nawa, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat cukup mudah mulai daun, tanah liat dan lidi. Setelah dibuat, dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan medianya.

Caranya, daun dan lidi dipotong, dibentuk menyerupai huruf alphabet dan ditempelkan di atas kertas HVS. Media alam tanah liat dibentuk menyerupai hewan atau buah- buahan.

Tanah liat yang telah dibentuk diberi awalan alphabet seperti contoh P untuk pisang. Agar lebih menarik, dapat diwarnai dengan cat warna dan diberi penghias gliter.

Lalu, dilakukan pengenalan alphabet dengan media Alphabet Book Smartkids. Produk ini dikenakan guna membantu guru dalam mengenalkan alphabet kepada anak-anak usia dini.

"Dalam media pembelajaran tersebut terdapat pengenalan alphabet dengan cara pencocokan alphabet kapital dengan kecil dan variasi tema hewan, buah dan benda-benda di sekitar," kata Nawa.

Tahap akhir, mahasiswa mengobservasi dan memberikan pendampingan guru dalam mengajar pengenalan alphabeth. Hasilnya, menunjukkan guru sudah mampu menerapkan hasil pelatihan yang diperolehnya.

Hal ini dapat dilihat dari anak yang antusias mengikuti pengenalan alphabet dengan media alam. Perhatian anak terfokus kepada materi pembelajaran alphabet, dan anak-anak menunjukkan kreativitasnya.

Mereka mampu membentuk alphabet berbahan tanah liat, daun, lidi dengan imajinasi masing-masing. Karya ini sendiri berhasil meraih dana Dikti dalam PKM bidang pengabdian masyarakat 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement