Senin 17 Jun 2019 20:12 WIB

Universitas Ahmad Dahlan Komitmen Kembangkan Bahasa Arab

Universitas Ahmad Dahlan akan berkonsentrasi mengembangkan pengajaran bahasa Arab.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nashih Nashrullah
Regional Conference ke-8 Islamic Educational, Scientific and  Cultural Organization (Isesco) di Aula Islamic Centre Kampus 4 Universitas  Ahmad Dahlan (UAD), Senin (17/6).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Regional Conference ke-8 Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization (Isesco) di Aula Islamic Centre Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Senin (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA –  Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi tuan rumah Regional Conference ke-8 Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization (Isesco). Konferensi berlangsung 17-21 Juni 2019. 

Pada kesempatan itu, turut dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU). MoU dilakukan UAD dan Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor (Kuis), Malaysia. 

Baca Juga

Rektor Kuis, Abdul Halim, mengatakan ini merupakan lokakarya yang sangat penting bagi pengembangan pengajaran bahasa Arab. Tidak cuma di Indonesia, tapi di negara-negara dunia.  

Untuk itu, peserta-peserta Regional Conference datang dari Brunei Darussalam, Vietnam, Thailand, Malaysia bahkan Cina. Karenanya, dia merasa, perhelatan ini merupakan kesempatan besar.

Hal itu pula yang mendasari dijalinnya hubungan kerja sama UAD dan Kuis. Dia berharap, MoU itu mampu memaksimalkan penelitian, pertukaran mahasiswa dan aspek-aspek kerja sama lain.

Halim menekankan, bahasa Arab memang merupakan bahasa yang penting bagi dunia. Sehingga, dia menegaskan pengembangan dalam pengajarannya memang mutlak diperlukan.

"Bersama UAD, ktia akan berusaha maksimal mengembangkan pengajaran dan berharap lokakarya menginspirasi kreativitas dalam pengajaran bahasa Arab," kata Halim di Aula Islamic Centre Kampus 4 UAD, Senin (17/6). 

Rektor UAD, Kasiyarno menuturkan Regional Conference Isesco tepat berlangsung di Yogyakarta. Sebab, Yogyakarta tidak cuma kota wisata tapi kota pelajar di Indonesia. 

Dia menerangkan, tidak kurang 107 perguruan tinggi ada di DIY. Sehingga, DIY memang telah menjadi destinasi pendidikan yang utama di Indonesia.  

UAD, lanjut Kasiyarno, bisa dibilang merupakan perguruan tinggi swasta terbesar di DIY. Lebih dari 2.700 mahasiswa mengisi tujuh fakultas yang ada.  

Sebagai wujud pengembangan, setelah MoU, UAD akan mulai kirimkan mahasiswa-mahasiswa ke sana. Baik dalam rangka penelitian, pertukaran pelajar maupun bentuk-bentuk kerja sama lain.  

Terkait bahasa Arab, dia menilai tidak cuma memiliki posisi yang penting hari ini tapi dalam sejarah peradaban dunia. Sayangnya, termasuk pula yang paling sulit dipelajari  

Dia berharap, melalui Regional Conference Isesco ini mampu memberi andil besar terhadap metodologi pengjaran Bahasa Arab. Ke depan, pengajaran Bahasa Arab berkembang pesat.

"Melalui pengembangan pengajaran, diharapkan pada masa mendatang orang tidak sulit lagi belajar Bahasa Arab," ujar Kasiyarno.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement