Ahad 05 May 2019 11:08 WIB

Pemuda Hijrah Marak, Dongkrak Minat Mahasiswa

Remaja saat ini sudah banyak yang melek ke perbankan syariah.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua I Bidang Akademik STIE Ekuitas Dani Dagustani memberikan keterangan pers usai acara Wisuda Mahasiswa STIE Ekuitas
Foto: Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Wakil Ketua I Bidang Akademik STIE Ekuitas Dani Dagustani memberikan keterangan pers usai acara Wisuda Mahasiswa STIE Ekuitas

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Maraknya remaja di Jabar yang memperdalam ilmu agama Islam atau lebih dikenal dengan pemuda hijrah, ternyata berpengaruh pada minat dalam memilih program study kuliah. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh STIE Ekuitas, ternyata banyak calon mahasiswa yang lebih memilih mengambil program study perbankan syariah dari pada program study perbankan konvensional. 

"Ya berdasarkan hasil penelitian kami, ternyata minat mahasiswa ke perbankan syariah sekarang sangay tinggi seiring dengan banyak pemuda hijrah," ujar Wakil Ketua I Bidang Akademik STIE Ekuitas Dani Dagustani kepada Republika.co.id usai acara Wisuda Mahasiswa STIE Ekuitas, belum lama ini.

Menurut Dani, banyaknya remaja yang menjadi pemuda hijrah berpengaruh pada perubahan pola pikir anak muda. Terutama, dalam memilih prodi untuk pendidikan mereka. Anak-anak muda berusia di bawa 20 tahun sudah berpikir ke masa yang akan datang.

"Kami melakukan survei ada pilihan konven dan syariah. Nah sekarang bergeser ke bank syariah terjadi pergeseran sekarang konven menurun. Ini fenomena yang terjadi di masyarakat," katanya.

Dani menjelaskan, survei sendiri dilakukan sesuai metodelogi yang benar. Samplenya, remaja lulusan SMA di Kota Bandung dan beberapa kota yang selama ini berkontribusi besar ke STIE Ekutitas karena daerah asal dari mahasiswa Ekuitas. Di antaranya, Garut, Tasikmalaya, Sukabumi. "Jumlah samplenya 500 sampai 600 orang," katanya.

Dani pun melihat, remaja saat ini sudah banyak yang melek ke perbankan syariah karena trend berhijrah. Ia memprediksi, kesadaran masyarakat untuk menggunakan perbankan syariah pun  akan terus menggelinding.

"Kesadaran masyarakat menggunakan perbankan syariah ini akan seperti snow ball besar dan membesar terus. Kan ilmu ini universal yang tak terbatas agama. Dari negara lain pun banyak yang ingin belajar ekonomi islam," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, STIE Ekuitas berencana membuka 4 program studi baru. Yakni Prodi Bisnis Digital, Bisnis Ekonomi Syariah, Entrepreneur, dan Magister Akuntansi. Saat ini pihaknya sudah membentuk tim untuk mewujudkan rencana tersebut.

"Persiapan, sejak awal tahun 2018. Kami sudah membentuk tim khusus. Kami membuka Prodi ekonomi syariah ini lebih ke arah bisnisnya. Yakni, Halal tourism dan perbankan syariah. Targetnya, pada 2020 keempat prodi bisa berdiri," katanya.

Sementara menurut Ketua STIE Ekuitas, Martha Fani Cahyandito, pihaknya juga sudah melakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Misalnya untuk Prodi Bisnis Digital pihaknya bekerjasama dengan Binus University.

“Untuk Prodi Entrepreneur kami bekerjasama dengan Universiti Malaysia Kelantan (UMK). Sedangkan untuk Magister Akuntansi kita kerjasama dengan Unpad,” katanya.

Sedangkan untuk memperdalam soal Prodi Bisnis Ekonomi Syariah, kata Fani, kampusnya bekerja sama dengan universitas di Qatar. Bahkan, Duta besar Qatar untuk Indonesia sudah menyepakatinya. Selama, Qatar menjadi rujukan perbankan dan bisnis syariah. Qatar juga merupakan negara termaju di antara negara-negara di Timur Tengah

“Bahkan kami mengundang khusus dalam wisuda kali ini. Alhamdulillah beliau hadir. Kami juga langsung melakukan MoU dengan beberapa perguruan tinggi untuk mewujudkan rencana pembukaan prodi baru dalam wisuda ini,” papar Fani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement