Selasa 23 Apr 2019 15:14 WIB

Anak Tukang Las dan Penyapu Jalan Diterima di Kedokteran UI

Syahrul diterima melalui jalur SNMPTN di UI.

Rep: rusdy nurdiansyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketekunan belajar pelajar SMA Negeri 2 Bangko, Rokan Hilir, Riau, Syahrul Ramadhan (18) diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Semangat dan ketekunan belajar Syahrul yang merupakan anak tukang las dan penyapu jalan menjadi kunci keberhasilannya tembus FKUI yang merupakan salah satu fakultas favorit di Indonesia.

"Syahrul melakukan verifikasi rapor di Kantor Penerimaan Mahasiswa Baru UI Kampus UI Depok, Senin (22/4) serta nanti akan dilanjutkan dengan proses daftar ulang yang akan dilakukan di Balairung UI pada Kamis (25/4)," ujar Kepala Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti di Kampus UI Depok, Selasa (23/4).

Menurut Rifelly, keberhasilan Syahrul yang tak memiliki biaya menjadi bukti nyata bahwa UI menyediakan akses yang luas dan adil, serta pendidikan dan pengajaran yang berkualitas bagi seluruh siswa di Indonesia yang telah lulus seleksi akademik.

"Kondisi finansial bukanlah penghalang untuk dapat menempuh perkuliahan di UI. Di UI juga memberikan banyak kesempatan beasiswa baik itu beasiswa prestasi maupun beasiswa bagi siswa yang tidak mampu," ujar dia.

Arul, demikian Ia kerap disapa, mengaku sangat bahagia dan bangga saat mengetahui dirinya diterima di FKUI, namun di lain sisi, Arul dan orangtuanya khawatir akan biaya. Tidak hanya biaya perkuliahan melainkan juga biaya transportasi dan akomodasi semasa pendaftaran ulang sebelum kuliah pun terasa sangat berat.

"Saya sudah bercita-cita menjadi Dokter dan ingin menempuh pendidikan di UI. Sejak itu, saya konsisten menjaga nilai agar dapat tembus UI melalui jalur prestasi rapor. Namun ketika sudah diterima, saya kembali ragu mengingat biaya yang dikeluarkan tentunya tidak sedikit," kata Arul.

Namun, Arul langsung mengucapkan syukur karena pihak UI khususnya Iluni FKUI dan Dekan FKUI memberikan dukungan dana sehingga keraguannya seketika sirna.

"Saya juga berhasil lulus Bidikmisi dan tak hanya itu. Pihak UI juga memberikan kemudahan verifikasi rapor dan daftar ulang yang dilakukan pada minggu yang sama, sehingga saya tidak perlu keluar uang transportasi Pekanbaru-Jakarta dua kali lebih banyak. Kemudahan-kemudahan yang saya peroleh membuat saya semakin yakin bahwa saya dapat menyelesaikan studi saya di UI tanpa terkendala biaya," ujar Arul.

Arul merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Azman dan Neni Marlina. Sang Ayah bekerja sebagai tukang las dengan penghasilan tidak tetap, tergantung pesanan las, sedangkan, Ibu Arul merupakan seorang penyapu jalan. Tidak hanya Arul saja tanggungannya, melainkan kedua kakaknya pun tengah menempuh kuliah di Perguruan Tinggi di Riau.

Semasa sekolah, Arul selalu meraih Juara Umum dengan rata-rata nilai diatas 90. Maka dari itu, Arul memberanikan diri untuk mengambil UI jurusan kedokteran di UI.

"Harapan saya ingin sekali mengangkat derajat orangtua serta mengabdi kepada daerah asal saya, Rokan Hilir. Saya melihat daerah saya membutuhkan Dokter Spesialis Jantung dan Kandungan. Semoga saya bisa menempuh pendidikan dokter hingga spesialis dan dapat memberikan manfaat bagi Kota Kelahiran saya," ujar Arul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement