Rabu 10 Apr 2019 22:01 WIB

Menristekdikti Jajal Motor Listrik Karya Anak Bangsa

Motor listrik Gesits merupakan karya kolaborasi dari penelitian ITS dan PT Wika

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, saat mencoba motor listrik Gesits, di Hotel Mercure, Jakarta, Rabu (10/4).
Foto: Republika/Inas Widyanuratikah
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, saat mencoba motor listrik Gesits, di Hotel Mercure, Jakarta, Rabu (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir melakukan uji coba motor listrik Gesits. Motor ini merupakan karya kolaborasi dari penelitian Institut Teknologi Sebelas November (ITS) dan PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (Wika).

Nasir mengungkapkan pengalamannya menjajal motor listrik tersebut. Menurut dia, motor Gesits sangat nyaman digunakan dan memiliki mesin yang kuat dirasakan dari saat ketika motor dijalankan.

"Saya itu mencoba motor pelan itu, wah ini luar biasa. Luar biasanya itu satu, tarikannya ringan," kata Nasir, di Hotel Mercure Kemayoran, Rabu (10/4).

Dari Hotel Mercure, ia bersama dengan Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na'im, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Ali Ghufron Mukti, dan Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe. Nasir bersama pejabat eselon 1 Kemenristekdikti menaiki motor secara beriringan menuju Jakarta International Expo Kemayoran menghadiri Indonesia Startup Summit 2019.

Ia mengatakan, motor listrik Gesits ini juga tergolong hemat. Satu kali isi daya Gesits bisa menempuh jarak 100 kilometer. "Kalau diisi daya sekitar tiga jam itu habis Rp 4.500. Nanti saya sudah minta di Jabodetabek ada stasiun pengisian daya. Kabelnya bisa disiapkan kalau dicas di rumah, sampai rumah dicas. Baterainya 3 kilowatt," kata Nasir menjelaskan.

Terkait peraturan jalannya motor listrik tersebut, Nasir mengatakan sudah membicarakannya dengan Menteri Perindustrian dan Menteri Keuangan. Ia berharap pajak yang dikenakan nanti tidak memberatkan dan dapat mendukung karya anak bangsa.

"Ini sudah dibicarakan peraturan menterinya di Menperin dan Menkeu. Saya minta triple tax deduction, kalau bisa begitu sebagai industri dia bisa kena pajaknya agar tidak kena pajak pada tahap awal," kata dia.

Nasir beranggapan, Gesits adalah motor masa depan dan dapat membantu mengurangi polusi udara yang kini makin berbahaya. "Kalau ini bisa dilakukan betul, berarti kita sudah tidak lagi pakai bahan bakar minyak," kata dia.

Adapun soal harga Gesits, Nasir masih belum bisa membocorkannya. Namun, menurut dia harga motor seharusnya bisa bersaing dengan motor yang ada saat ini sehingga dapat digunakan masyarakat luas. Gesits rencananya secara resmi akan diluncurkan di Indonesia International Motor Show 2019, pada 25 April mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement