REPUBLIKA.CO.ID, MALANG – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk pertama kalinya mengirim perempuan pertama dalam ajang Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC) di Amerika. Mahasiswa perempuan itu bernama Ken Dedes Maria Kunthy.
Tiap kali berlatih menguji robot kategori beroda rancangannya MuForIna, Ken Dedes hampir selalu menghabiskan waktu seharian penuh.
“Sebelum bahkan mendekati kompetisi begini, latihan yang kami lakukan semakin masif,” ungkap mahasiswa teknik elektro angkatan 2015 ini.
Saat ditanya prosesnya hingga berkesempatan berlaga di Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC) ini, Ken Dedes menceritakan perjalanannya tak mudah. Sebelum bergabung, dia diminta untuk mendampingi sekaligus mengajar anak-anak Sekolah Dasar Muhammadiyah untuk belajar robot.
Setelah melewati masa panjang itu, Ken Dedes memutuskan bergabung dengan tim yang notabene beranggotakan para laki-laki ini.
Dia juga berkesempatan untuk mendesain robotnya sendiri. Dalam merancang robot MuForIna, Ken Dedes mengaku didukung penuh oleh pembimbing dan kawan-kawan seperjuangannya di LSO Robotik.
Di Amerika nanti, Ken Dedes akan melawan 32 tim dari berbagai negara. Tim-tim itu terdiri dari berbagai negara diantaranya dari Israel, Kanada, Tiongkok, Uni Emirate Arab, Portugal, dan Amerika Serikat. Dengan robot rancangannya, dia optimis dapat mengukir prestasi layaknya pendahulunya.
“Harus optimis menang seperti pesan Pak Rektor saat pelepasan,” tuturnya melalui pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (9/4).
Saat gelaran pemeran akademik Festival Kabangsaan II 6 April lalu, Ken Dedes berkesempatan berbincang singkat dengan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK).
JK menaruh harapan besar pada tim robot UMM yang akan berlaga di Amerika. Dia mengaku sangat senang mendapatkan dukungan moril dari Wapres JK sehingga semakin semangat.
Dengan keterlibatannya ini, Ken Dedes berhasil membuktikan perempuan juga dapat berprestasi layaknya laki-laki. Dia berharap, para perempuan dapat memiliki kemauan dan tekad kuat untuk mengukir prestasi ke depan. “Mumpung masih kuliah. Ayo! Tentu nanti yang bangga bukan hanya orang tua, tetapi kampus dan Indonesia,” katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
